Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Rasyid Ridha

Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Jagalah Sholatmu dan Biarkan Dia Menjagamu

Diperbarui: 11 Januari 2019   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : dokpri

Saat SD sampai SMA saya masih tinggal dengan orang tua. Saat tinggal dengan orang tua itu aktifitas saya di pagi hari pasti dimulai dengan sholat subuh. Almarhum Bapak atau terkadang Ibu pasti membangunkan anak-anaknya untuk bangun dan segera sholat subuh sebelum menjalankan kegiatan lainnya. 

Untuk urusan sholat orang tua memang keras, apapun keadaannya harus sholat. Saat hari mulai malam dan saya hendak tidur, pasti orang tua juga menanyakan sudah sholat atau belum. Apabila belum sholat kami anak-anaknya disuruh ambil wudhu dan segera sholat Isya, sehingga tidak punya tanggungan atau hutang sholat.

Saat saya menghadapi EBTANAS dan juga UMPTN, almarhum Bapak juga senantiasa membangunkan saya di sepertiga malam untuk sholat tahajud selama sebulan atau seminggu sebelum EBTANAS atau UMTN berlangsung. Meskipun terasa ngantuk tetap saja saya berdiri di belakang Bapak yang jadi imamnya untuk menunaikan sholat tahajud. 

Biasanya kami mengambil 11 rakaat, 8 rakaat tahajud dan 3 rakaat witir. Kalau punya keinginan dan keperluan, Bapak mengajari agar sholat tahajud lalu kemudian berdoa pada Allah agar dikabulkan dan dilancarkan segala urusan kita.

Begitulah kami dulu diajari untuk tertib dalam melaksanakan sholat. Sekali saja ada anaknya yang ketahuan tidak sholat, maka orang tua akan sangat marah dan menasehati anaknya tersebut habis-habisan. Pun sekarang saat saya sudah berkeluarga dan punya anak, ibu masih suka membangunkan saya untuk sholat subuh ketika mudik ke rumah beliau. Sampai hari ini Ibu masih sering mengingatkan anak-anaknya agar tidak meninggalkan sholat dan menjalankannya tepat waktu.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 45:

 "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',"

Jadi permasalahan apapun dalam hidup maka jawabannya adalah dengan melakukan sholat. Anda punya hajat, maka tinggal sholat hajat. Anda tidak tenang dan merasa was-was, maka ambillah wudhu dan segera sholat. 

Bingung menentukan pilihan maka jawabannya bisa diperoleh dengan sholat istikharah. Kekeringan yang lama di suatu negeri juga bisa dimintakan air hujan pada Allah dengan menjalankan sholat istisqa.

Sampai hari ini nasehat orang tua agar tidak meninggalkan sholat masih saya pegang. Meskipun seringkali tidak bisa khusyu dalam sholat, namun hal itu bukan menjadi alasan untuk tidak mengerjakannya. 

Semaksiat-maksiatnya kita, tetap sholatlah, yang penting niatnya menyembah Allah. Kalau sudah tersesat hidup, berlumur maksiat, namun tetap sholat, minimal kita punya satu pegangan yang akan menuntun kita kembali ke jalan pulang yaitu jalan kebenaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline