Lihat ke Halaman Asli

M Rohim

Mahasiswa UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Pengalamanku Bertemu Pastor di Gereja

Diperbarui: 18 Maret 2022   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENGALAMANKU BERTEMU PASTOR DI GEREJA

Hai teman-teman, perkenalkan nama saya M. Rohim. Saya adalah mahasiswa semester 2 di Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang pada jurusan Perbankan Syariah. 

Di artikel ini, saya akan menceritakan pengalaman saya ketika saya bertemu dengan seorang Pastor di gereja Katolik dengan tujuan untuk menanyakan sedikit tentang agama Kristen katolik. Awal cerita kenapa saya pergi untuk bertemu dengan seorang pastor, dikarenakan saya memiliki tugas matakuliah kewarganegaraan, oleh karena itu saya beserta teman-teman saya memutuskan pergi ke gereja Katolik yang berada di dekat alun-alun kota Malang, gereja terssebut bernama Gereja Paroki Hati Kudus Yesus. 

Di tempat tersebut kami semua bertemu dengan seorang pastor yang bernama Bapak Romo Yuris, yang kemudian kami semua diajak masuk  oleh bapaknya ke ruangan disamping gereja untuk duduk sambilan bincang-bincang tentang agama Kristen Katolik. Di ruangan tersebut kami bertanya tentang sejarah dari rumah ibadah gereja paroki hati kudus yesus. 

Lalu bapaknya menjelaskan" Gereja ini berdiri pada tanggal 4 Januari 1997, untuk sejarahnya gereja ini merupakan gereja tertua di Malang yang dibangun dengan gaya Neo Gotic yang dirancang oleh Ir.Marius J. Hulsuit pemborongannya C Vis, Van't Pad dan Bourguibnon dengan pengawas pembangunan Mouljin, untuk peletakan batu dilakukan oleh Pater G.D.A Jonckbloet S.J pada tanggal 11 Mei 1905, yang gereja ini dipersembahkan kepada Hati Kudus Yesus dan diresmikan dengan pemberkatan gereja oleh Uskup Luypen pada tanggal 7 Januari 1906. 

Didalam gereja terdapat perlengkapan gereja seperti penempatan salib yang dilakukan padda 30 Desember 1905, Patung Hati Kudus Yesus yang didatangkan dari Belanda diletakkan pada tahun 1906, Lonceng Gereja yang pertama sudah ada di sana sebelum gereja didirikan. Beratnya 303 kg, diameter 78 cm dengan nada A , dan yang kedua yang beratnya 185 kg, diameter 65 cm dengan nada E, Prasasti marmer yang dipasangkan pada 16 maret 1907 dalam Bahasa Belanda. Tulisan berarti "Gereja ini dipersembahkan kepada Hati Kudus Yesus. 

Didirikan berkat kemurahan hati Yang Mulia Monseignur E.S.Luypen, Dirancang oleh arsitek M.J.Hulsuit dalam masa penggembalaan yang terhormat romo-roma G.D.A Jonckbloet dan FB Meurs padda tahun 1905. Dilaksanakan oleh pemborong C.Vis. Pada tanggal 7 Januari 1906 diberkati oleh Y.M Monseigneur Edmundus Sijbrandus Luypen. Uskup Tituler dari Orope, vikaris Apostolik dari Batavic." Kemudian saya bertanya" Apakah sebutan nama-nama yang ada di agama Kristen katolik. 

Yang kemudian  bapaknya menjelaskan bahwa didalam agama Kristen katolik ada Namanya Paus, Uskup, Pastur, dan Diaken. Seorang Paus adalah pemimpin tertinggi gereja katolik seluruh dunia, Uskup adalah seseorang pastur yang memimpin suatu wilayah suatu wilayah missal: semarang, Pastor adalah pemimpin agama yang melayani umat dalam perayaan ekaristi/misa di sebuah gereja, Jabatan pastur dibawah uskup, sedangkan Diaken adalah pelayan pastur. Untuk nama tempat ibadah agama Kristen Katolik yaitu gereja dan Katedral. 

Perbedaan antara gereja dengan katedral ialah Katerdral berasal dari kata Cathedra yang artinya kursi/ temoat duduk. Gereja katedral sama dengan gereja-gereja katolik lainnya, hanya saja didalam gereja katedral ada satu kursi khusus untuk uskup. Hal ini mau mau menunjukkaan bahwa gereja katedral menjadi tempat tinggalnya uskupnya, dimana uskup sebagai ordinaris wilayah yang membawai gereja dan paroki setempat. 

Paroki adalah komunitas Kristen yang berada di suatu wilayah, yang dipimpin oleh seorang Uskup. Seorang pastor tidak boleh berpindah dari suatu gereja ke gereja untuk membantu melayani dalam acara keagamaan seperti perayaan ekaristi/misa, Maka seorang pastur harus izin terlebih dahulu kepada uskup mengenai hal tersebut". 

Kemudian saya bertanya Kembali kepada bapaknya"Bagaimana cara umat katolik dalam menjalankan proses ibadahnya maupun merayakan perayaan agamnya disaat sekarang yang masih ada kasus pandemic covid_19 yang masih ada,Lalu  bapaknya berkata "selama masa pandemi ini, untuk keagamaan dilakukan secara daring (online), dikarenakan bapaknya untuk menghindari terjadinya kerumunan, seandainya itu dilaksanakan secara offline, dari pengurus gereja membatasi banyaknya jemaat yang hadir dan juga di lakukan penjadwalan kegiataan , yang itu semua merupakan cara untuk mengurangi terjadinya kerumunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline