Lihat ke Halaman Asli

Menjalani Kehidupan di Semester 2

Diperbarui: 31 Mei 2022   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menjalani Kehidupan di Semester 2

Telah sampai kita dipenghujung semester ini, yaitu semester 2 atau bisa dibilang semester genap. Dimana pada semester ini saya sudah menjalani dibangku perkuliahan selama hampir satu tahun, meskipun dari awal semester satu kemarin masih menjalani perkuliahan dengan melalui online atau bisa disebut dengan "Daring". Nah pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya yang sudah mau selesai di semester genap ini. Dengan mengambil perjalanan di mata kuliah "Kewarganegaraan".

Awal memasuki semester genap ini, kami semua mempunyai beberapa mata kuliah yang berbeda-beda, dan termasuk pada mata kuliah yang kami ambil salah satunya yaitu Kewarganegaraan, dimana mata kuliah ini di pegang oleh atau dosen dari mata kuliah ini adalah Bapak Edi Purwanto. Beliau sebenarnya sudah kami kenal sejak semester lalu yaitu ketika kami berada di semester 1, dulu beliau mengajar mata kuliah Pancasila, dan kami tidak menyangka bahwa ketika kami melanjutkan ketahap selanjutnya yaitu semester 2, kami bertemu dengan Bapak Edi kembali. Kami semua pun kaget ketika di pemberihuan dosen mata kuliah Kewarganegaraan ternyata Beliau, kami pun sontak langsung rame digrup kelas whatsapp, "waah matkul Kewarganegaraan ternyata Bapak Edi", itulah yang salah satu teman kami memberikan ketikannya di grup whatsapp, dan kami satu per satu membalas pesan dari teman kami.

Bapak Edi adalah Seorang dosen yang banyak disukai oleh mahasiswa atau murid-muridnya, bagaimana tidak suka, beliau sangat humble kepada kami semua, suka gurau dan kami pun merasa senang dikala tugas-tugas yang selalu menumpuk. Beliau memiliki hobi yang sangat seru sekali, yaitu suka traveling. Terkadang beliau suka mengajak muridnya untuk ngopi bareng, ketika beliau berada di daerah yang ia kunjungi, lalu kami yang berada di daerah tersebut memenuhi ajakan yang beliau ucapkan leawat grup whatsapp, dan disana kita bercerita panjang lebar, dari masalah perkuliahan, hingga masalah pribadi, tapi kami sering juga diroasting oleh beliau tentang pacar, kelebihan dll, itulah salah satu bentuk gurau yang beliau ucapkan kepada kami, kami pun mengerti bahwa beliau tidak berniat melukai hati kami, melainkan mendekatkan diri antara dosen dengan mahasiswannya.

Beliau memiliki cara unik tersendiri untuk mendidik para mahasiswanya ketika dia mengajar, kami semua pun lebih gampang untuk mendalami atau memahami apa yang telah beliau jelaskan, karena beliau sistem mengajarnya langsung menyuruh para mahasiswanya untuk terjun kedua luar atau bisa disebut dengan peraktek.

Pada pertemuan awal, kami semuapun diajak berdiskusi terlebih dahulu sebelum menentukan tugas yang akan kami kerjakan disetiap pertemuan hingga satu semester kedepan. Banyak saran atau masukan yang kami lontarkan ketika diskusi sudah dimulai, bahkan dari kamipun satu dengan lainnya memiliki perbedaan pendapat, tetapi semua itu tidak berlebihan, karena perbedaan disetiap orang itu wajar, setiap orang memiliki pemkiran yang berbeda-beda. Dan ketika sebelum berakhirnya diskusi, beliau memberikan tugas pertama yaitu, kita disuruh untuk melakukan wawancara terhadap teman baru kita, yaitu teman yang baru kita kenal di kampus dan harus satu kelas. Untuk deadline yang ia berikan yaitu sebelum pertemuan selanjutnya, jadi kami memiliki waktu kurang lebih 6 hari. Kami dituntut untuk membuat artikel yang minimal 800 kata, lalu kami juga disuruh untuk menguploud hasil kami di akun kompassiana kami masing-masing, terus diuploud juga di akun media sosial kami, ada tweeter dan instagram disertai dengan mengetag beliau dan teman minimal 5 orang. Stelah selesai melakukan itu semua kami mengirim link kompassiana ke grup whatsapp.

 Pada saat itu saya duduk di kelas b, jadi saya harus mencari teman yang awal saya kenal dibangku perkuliahan. Setelah saya mencari teman yang baru, lalu saya memilih teman yang baru saya kenal ketika kami semua sedang mengikuti kegiatan ospek. Nama orang tersebut yaitu Fahreza Nafi Asari, dia sering dipanggil Reza, tetapi dia punya panggilan sendiri yaitu Rere, namanya hampir menyerupai nama perempuan, tapi dirumahnya ia memang dipanggil itu, yaa begitulah dia yang sangat absurd. Kalau kalian kepo dengan dia, monggo dibaca artikel yang telah saya buat pada awl pertama kali disemester 2 ini saya buat, yang berjudul "Tentang Rere".

Lalu tugas kedua dan ketiga yaitu menceritakan ibu dan ayah kandung kami masing-masing. Setelah melakukan wawancara terhadap ibu saya, saya mengetahui banyak hal yang belum saya ketahui, tentang kerja keras dari kecil beliau, hingga sekarang, tentang keluarga, tentang orang-orang sekitar, dan perjalanan yang berlika-liku lainnya, saya pun terharu melihat kegigihan mereka untuk mempertahankan keluarga yang ingin bisa tercapai yaitu keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah.

Tugas keempat dan kelima ini, kami lakukan rata-rata baru pertama kali kami melakukan hal ini yaitu pergi ketempat ibadah agama non muslim dan mewawancarai orang yang menjaga atau kepala peribadahan disana. Awal beliau memberikan tugas ini, kami pun kaget, karena memang hal yang belum pernah kami lakukan sebelumnya, lalu beliau memberikan sedikit demi sedikit arahan atau penjelasan agar kami pun paham tujuan kita kesana bukan apa-apa, hanya untuk mengetahui atau belajar apa yang teman non muslim kami lakukan tiap harinya. Setelah itu kami berdiskusi untuk mencari hari yang tidak mengganggu kegiatan kita, beberapa hari kemudian kamipun pergi salah satu tempat non muslim yang berada di malang. Setelah bertemu dengan orang yang memegang tempat tersebut, kamipun meminta izin terlebih dahulu, apakah kami diizinkan untuk melakukan wawancara. Dan alhamdulillah kamipun diizin kan, setelah itu kami mewawancara beliau sampai selesai.

Mungkin itu saja yang bisa saya ketik pada kesempatan kali ini, terima kasih buat teman-teman yang telah mebaca artikel ini. Dan untuk dosen saya Bapak Edi Purwanto, saya meminta maaf atas semua kesalahan saya selama menjadi mahasiswa bapak, dan terima kasih banyak atas pelajaran yang bapak berika selama satu semester ini. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline