Lihat ke Halaman Asli

Mengabdi vs. Berbakti

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengabdi dan berbakti, sering kita mendengar kedua istilah ini dalam kehidupan sehari-hari. Memang kedua kata ini kedengarannya nikmat eh, khidmat. Dan sering dipakai pada formalitas. Misalnya "Mengabdi kepada rakyat" atau "kerja bakti".

Tetapi meskipun artinya sama, namun saya lebih suka menggunakan kata "berbakti" ketimbang "mengabdi". Kenapa?

"mengabdi", kata dasarnya adalah "abdi" yang berasal dari bahasa Arab "Abdu" artinya "hamba". kalimat "mengabdi untuk negara" itu sebenarnya salah, karena jika diartikan berarti "menjadi hamba negara", padahal kita hanya boleh menghambakan diri kepada Allah SWT.

Beda dengan bakti, bakti ya bakti, seperti amal bakti, kerja bakti, dll. Jadi "mengabdi untuk negara" seharusnya "berbakti untuk negara". Misalnya lagu "Padamu negeri kami mengabdi..." sebaiknya diganti saja... seperti lagu mengheningkan cipta.

Intinya, biasakan untuk mengganti kata "mengabdi" dengan "berbakti", seperti kata "puja" dengan "puji".

Tolak sistem kasta di Kompasiana!
Resolusi 2011? Nggak mutu!
Fatwa MUI soal perayaan Natal, anda mau apa?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline