Saya mengunjungi Bengkulu sekitar 3 tahun lalu saat melakoni dinas luar dalam rangka pekerjaan Saya sebagai konsultan akuntansi untuk Pemerintah Provinsi Bengkulu. Menetap di sana selama kurang lebih 2 tahun memberikan kesan yang cukup mendalam bagi Saya, dan keluarga (istri dan 1 anak yang waktu itu baru berumur 6 bulan). Suasana yang tenang dan penduduk lokal yang ramah cukup membuat kami betah walau harus berjauhan dengan keluarga besar di Jawa. Dalam periode 2 tahun di Bengkulu itu, Saya sempat mengunjungi beberapa tempat yang menjadi lokasi wisata baik yang eksotis secara visual seperti Pantai Panjang, maupun secara historis punya nilai sejarah yang tidak bisa dilupakan, seperti Rumah Pengasingan Bung Karno dan Fort Marlborough. Kali ini Saya menceritakan wisata pantai yang mempunyai garis pantai yang sangat panjang. Ya, Pantai Panjang namanya. Pantai yang menghadap langsung ke Samudera Hindia. Pantai Panjang sesuai dengan namanya dikatakan sebagai pantai dengan garis terpanjang di Indonesia. Dengan garis pantai sekitar 7 km, dimana jarak antara garis pasang dan surutnya sekitar 500 m. Jarak yang cukup panjang dan di atas rata-rata pantai pada umumnya. Jadi dengan begitu pantai ini akan terlihat indah ketika air surut, karena hamparan pasir putihnya akan terlihat semakin luas. Selain memiliki pasir yang putih, air di Pantai Panjang ini juga jernih. Benar-benar pas untuk dijadikan sebagai tujuan wisata. Kita bisa merasakan bagaimana lembutnya pasir-pasir putih, sehingga ketika kita berjalan tanpa alas kaki pun tidak akan melukai dan mengotori. Maka itu, Saya sengaja biarkan anak Saya berlarian mendekati air laut, karena begitu halusnya pasir putih pantai ini. [caption id="attachment_200" align="aligncenter" width="300" caption="Pasirnya yang halus aman buat anak Saya"][/caption] Selain itu untuk menikmati keindahan panorama sepanjang pantai, ada beberapa fasilitas yang bisa dipakai, tentunya dengan menyewa. Mengayuh sepeda melalui jogging track, atau naik delman menyusuri pasir pantai sepertinya bisa menjadi hal baru yang harus dicoba. Dan pada hari berwisata ke Pantai Panjang, Saya berkesempatan untuk berdelman ria tepi pantai dengan biaya hanya Rp. 15.000,-. Tapi jangan coba-coba untuk mandi dan berenang di Pantai Panjang, Pantai Panjang ini termasuk terlarang digunakan untuk berenang. Papan tulisan yang menginformasikan larangan itu terpampang jelas di sekitar area Pantai Panjang. Jarak garis pasang dan surut yang begitu jauh cukup menjadi alasan Pantai ini tidak boleh digunakan untuk aktivitas yang berbahaya, termasuk berenang. Kalau pun hanya sekedar menikmati pantai saat matahari terbenam pun, ada tempat yang disediakan oleh pemilik warung-warung yang berada di pinggiran pantai dekat dengan jalan utama. Pasti, kalau waktu sudah menginjak sore akan dipasang kursi dan meja plastik yang disusun berjajar untuk menarik minat pengunjung yang memang berniat untuk duduk-duduk saja, sambil menikmati keindahan Pantai Panjang dengan hidangan es dogan (istilah Bengkulu untuk es kelapa muda) dan jagung bakar yang disiapkan oleh pemilik warung. [caption id="attachment_201" align="aligncenter" width="300" caption="Menikmati indahnya pantai panjang"] [/caption]
Namun, dibalik keindahan dan romantisme Pantai Panjang, sepertinya Pemda setempat perlu memperhatikan dan memperbaiki pengelolaannya. Satu hal yang penting adalah soal kebersihan, sampah-sampah dari pengunjung banyak berserakan di bibir pantai. Itu harusnya perlu penanganan serius supaya Pantai Panjang nantinya tetap menjadi tempat Romantis yang selalu dituju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H