Lihat ke Halaman Asli

Sans

Sans

Mirisnya Kehidupan Remaja Saat Ini

Diperbarui: 23 Agustus 2019   02:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh : Dodi saputra mahasiswa STEI SEBI


Moral remaja masa kini , bila membahas  tentang remaja tentu tidak aka ada habisnya. Namun munkin itu dengan perkembangan teknologi, masalah yang di timbulkan remaja masa lalu dan masa kini jauh berbeda. bila dahulu, kehidupan remaja cenderung di kengkang oleh nilai-nilai moral yang mengengkangnya, baik dari keluarga maupun masyarakat maka,jaman sekarang justeru mengabaikannya. mendengar kata remaja
ada banyak hal negatif  yang timbul dari pikiran kita, meski tidak semua hal yang mereka perbuat negatif. sebut saja tentang kenakalan remaja saat ini. seperti tindakan yang senonoh, berupa perkumpulan laki- laki dan perempuan di luar batas wajar hingga larut malam, berdua berpacaran di tempat yang sepi, mengonsumsi obat-obatan yang terlarang, belum lagi gadis hamil di luar nikah, hingga sekelumit permasalahan lain yang menurut Hasan Basri, remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab, masa remaja di tandai dengan pengalaman- pengalaman  baru yang sebelumnya, belum pernah terbayankan dan di alami, dalam bidang fisik-biologis maupun psikis atau kejiwaan.
 Dalam pertumbuhan pisik biologisnya,kematangan hormone dalam tubuh remaja saat mempengaruhi kematangan seksual dengan dorongan-dorongan dengan seksual yang semakin hidup dan saat ini, dengan berkembangnya masyarakat yang demikian pesat dalam berbagai hal, termasuk dalam materi dan pergeseran nilai- nilaipun  tidak berdampak pada orang tua tetapi juga pada para remaja. jika saat itu orang tua tidak tanggap akan  kebutuhan anaknya yang beranjak remaja, tidak memberikan perhatian dan lebih mementingkan keunggulan materi ketimbang kewajiban tanggung jawab terhadap anaknya, maka dapet di pastikan anak-anaknya dapet terbangkalai.
Dalam hal ini islam menganggap bahwa para pemuda pemudi yang mereka miliki merupakan aset potensisl yang ikut dalam hal ini, islam menganggap bahwa para pemuda pemudi yang mereka miliki aset potensial yang ikut menentukan arah masa depan. Mudahnya, bila ingin meliat masa depan suatu bangsa, maka liat lah kepada pemudanya, sehingga pada zaman setelah meninggalnya rasulullah SAW atau pada masa Khulafaur Rasyidin, di luar kompelikyang terjadi di antara mereka para pemuda islam saat itu benar-benar membuktikan bahwa mereka merupakan pemuda yang luar biasa hingga islam terus memimpin  dunia selama 14 abad lamanya, karena pemuda saat itu sadar betul akan beban yang mereka pikul. Hal ini terdapat dalam QS. AL-KAHFI :13 " kami kisahkan kepadamu { Muhamad } cerita ini dengan benar. sesungguhnya mereka adalah pemuda- pemuda yang berimiman kepada tuhan mereka dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk".
Hanya sayangnya, banyak remaja yang sekarang ini salah kaprah tan tidak memahami tugas berat ini karna lemahnya pemahaman mereka terhadap islam yang mutakammil.
Bebasnya kehidupan antar lawan jenis yang akan menjadi tonggak kehidupan, islam sangat memperhatikan masalah itu dan bahkan memberikan banyak rambu-rambu agar berhati-hati dalam Melewatinya. kita bisa memahami hakikat pergaulan dalam islam dengan melihat  AL-QURAN AL- isra: 32" jangan lah kamu mendekati zina itu perbuatan yang keji dan seburuk-buruknya jalan. Mendekati saja Sudah tak boleh, apalagi melakukannya,
Alquran mengatur umatnya dengan kisah-kisah pemuda, agar kapanpun, siapapun dan bagaimanapun keadaan umat ini selalu terbit semangat muda yang bergelora untuk menjaga panji umat ini hingga hingga tak akan jatuh, sampae Israfil meniupkan sangkakalanya, kelak di ahir umat dunia.
Inilah remaja yang terukir indah sekaligus pedih dalam AL-quran, kita inget-inget, lalu kembali me-review, sejarah kemudian mari kita mengambil hikmah dengan segera , agar intisari ilmu tak menguap-uap di atas kepala lalu hilang layaknya asap di telan awan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline