Lihat ke Halaman Asli

Krirs Iklim Tahun 2024 di Kabupaten Sumbawa

Diperbarui: 14 Januari 2025   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Krisis Iklim Tahun 2024 Di Kabupaten Sumbawa

 Di kabupaten sumbawa,pemanasan global dan perubahan iklim terjadi dengan sangat tidak menentu,sehingga menjadi keresahan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa Krisis iklim terjadi ketika suhu rata-rata bumi meningkat dalam waktu tertentu sehingga memiliki dampak yang sangat genting bagi bumi dan manusia,istilah ini disebut juga dengan darurat iklim,yang merupakan titik kritis perubahan iklim di masa depan kehidupan di bumi yang terancam berada dalam bahaya.

 Adapun penyebab dari Perubahan Krisis iklim yaitu perubahan jangka panjang suhu dan pola cuaca yang terjadi akibat pemanasan global. Pemanasan global terjadi karena emisi gas rumah kaca di atmosfer berlebihan. Perubahan iklim di sumbawa di tandai dengan kemarau Panjang,musim hujan tidak menentu,jangka waktu musim hujan relatif singkat,kenanikan intensitas dan sefrekuensi curah hujan ekstrim.

 Kemudian Ada beberapa contoh kasus krisis iklim yang di angkat didalam berita khususnya pada tahun 2024 sebagai berikut:

 Krisis Iklim Pertama Pada bulan Mei terjadi krisis air bersih di Kabupaten Sumbawa Barat,nusa Tenggara barat,akibat kekeringan yang semakin meluas kini sudah mencapai 15,602 jiwa yang merasa kekurangannya air bersih Di Kecamatan Maluk, Desa Benete dan Mantun juga mengalami kesulitan, dan di Kecamatan Sekongkang terdapat Desa Sekongkang A, Kemuning, serta Tongo. Hamid menyebut, penambahan jumlah jiwa yang terdampak paling banyak terjadi di Kecamatan Poto Tano.

"Setiap hari kami jadwalkan pendistribusian air bersih ke semua desa terdampak menggunakan armada tangki air dan membagikannya kepada warga," ujar dia saat dikonfirmasi pada Selasa (15/10/2024)

 Hamid menjelaskan, pendistribusian air bersih bagi warga yang terdampak telah dilakukan sejak 27 Mei 2024, dengan total air yang didistribusikan sudah mencapai 23,95 juta liter. Sementara, masa tanggap darurat bencana alam kekeringan di jadwalkan berakhir pada 23 oktober 2024.

 Krisis Iklim Ke Dua terjadi lagi pada tanggal 7 November tahun 2024 bencana alam Cuaca Ekstrem Angin Puting Beliung. Bencana Alam tersebut terjadi di Desa Labuhan Jambu Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa yang disebabkan oleh Hujan dengan intensitas tinggi yang di sertai Angin Kencang sehingga menyebabkan 38 unit rumah milik warga dan 1 unit Fasilitas pendidikan mengalami kerusakan.Dalam upaya BPBD provinsi NTB dengan melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten sumbawa dan stakeholder terkait untuk penangan bencana serta memantau perkembangan kejadian.BPBD juga telah menghimbau kepada masyaraka, dikarena Sebagian besar wilayah NTB terpantau telah memasuki musim hujan 2024. Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat loka, banjir dan tanah longsor.

 Krisis Iklim Ke Tiga yang di susul lagi dengan peristiwa banjir bandang di kecamatan alas barat, kabupaten sumbawa,nusa Tenggara barat pada bulan mendatang yang terjadi pada 20 Desember 2024.Menurut data sementara dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kabupaten sumbawa,desa-desa yang terdampak meliputi mapin kebak, usar mapin, lekong, mapin beru, dan labuhan marpin.Kepala BPBD Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, menjelaskan,

"Selain rumah warga, banjir ini juga berdampak pada 42 hektar lahan tambak di Desa Labuhan Mapin," Saat dikonfirmasi pada Sabtu, 21 Desember 2024

 Banjir ini disebabkan oleh luapan Sungai lekong.Rusdianto, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbawa, merincikan bahwa berdasarkan data asesmen sementara, jumlah warga yang terdampak di Dusun Hijrah mencapai 500 kepala keluarga (KK) atau sekitar 900 jiwa.Di Dusun Glampar, terdapat 600 KK (1.200 jiwa) dengan satu ekor sapi dilaporkan hanyut.Sedangkan di Mapin Beru, terdapat 35 KK (100 jiwa) dan pendataan di Labuhan Mapin masih berlangsung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline