Lihat ke Halaman Asli

M. Ridwan Umar

Belajar Merenung

Ketika Narasi Menghancurkan Negeri-negeri

Diperbarui: 7 Oktober 2019   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Apakah suatu bangsa atau negeri dapat hancur karena sebuah narasi? Jawabannya, SANGAT BISA...!!

Silahkan di googling. Saya kaget bahwa perang Vietnam dan Amerika 1964 yang dikenal kejam dan brutal itu justru dipicu oleh Hoaks.

Alkisah, Kementerian Pertahanan Amerika membuat narasi bahwa ada kapal perang Vietnam yang menyerang kapal Amerika. Sontak saja, Amerika marah. Padahal, isu ini hoaks semata. Kebohongan ini baru diakui oleh Amerika pada tahun 2005 lalu. 

Sayangnya, perang terlanjur terjadi dan memakan korban lebih dari 3 juta orang. Seramnya...!!  Film Rambo sampai dibuat beberapa versi berdasarkan perang ini.

Tak kalah dustanya. Sebelum itu, tepatnya tahun 1939, Hitler membuat narasi bahwa Polandia telah menembak tentara Jerman. Narasi  ini diterima publik, terlihat masuk akal. Jerman lalu menyerang Polandia dan perang Dunia II berkecamuk.

Padahal, justru tentara Jerman-lah yang melakukan penembakan itu. Bayangkan betapa kejinya. 

Perang Dunia II telah kadung meluluhlantakkan berbagai negeri. Orang Yahudi memang menjadi korban terbanyak. Jutaan manusia tewas sia-sia. Diakhiri dengan luluh lantaknya Hiroshima dan Nagasaki. Oh manusia.

Pemimpin Jerman, di Tahun 2019, secara terbuka meminta maaf kepada Polandia atas tragedi yang menyedihkan ini. Termasuk Amerika meminta maaf kepada Jepang.

Look, Polandia dan berbagai negara di dunia, kehilangan jutaan penduduk karena narasi berbalut hoaks yang begitu apik. 

Lihat

Atau, pernahkah kita menyaksikan kesaksian seorang anak perempuan bernama Nasyirah al-Sabah, dengan berurai air mata, di depan kongres Amerika, menyatakan bahwa dengan mata kepalanya menyaksikan tentara Irak melakukan pembunuhan bayi di RS Kuwait ketika invasi di tahun 1990 lalu? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline