Lihat ke Halaman Asli

mriasnugrahani

Dosen Fakultas Psikologi UK. Maranatha Bandung

Optimalisasi Potensi Diri: Mengenali dan Mengembangkan Learning Agility

Diperbarui: 7 Desember 2020   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Pandemi Covid-19 telah mengguncang banyak aspek dalam kehidupan kita, tidak terkecuali dalam hal pendidikan. Institusi pendidikan adalah salah satu organisasi yang terdampak langsung dari situasi pandemi ini, tidak terkecuali Lembaga Pendidikan Informal yang bergerak di bidang bahasa.

Berbagai perubahan terjadi, mulai dari berkurangnya kesempatan mengajar tatap muka dan munculnya tuntutan untuk segera memahami dan menggunakan berbagai aplikasi teknologi demi tercapainya tujuan pembelajaran. Perubahan yang sangat cepat dapat menimbulkan berbagai reaksi dari guru, mulai dari rasa kaget, bingung, menolak, bahkan frustrasi.

Guru tidak hanya berjibaku menghadapi perubahan ini namun juga tetap harus memikirkan anak didiknya yang juga mengalami kondisi yang sama. Beban guru menjadi lebih bertambah, karena selain memiliki banyak tuntutan untuk dirinya, ia pun dituntut memperhatikan kesejahteraan orang lain.

Banyaknya perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini menuntut setiap guru untuk cepat beradaptasi dan menguasai metode pembelajaran yang tepat dan efektif. Kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan ditentukan oleh potensi kepribadian dan kemampuan belajar yang dimiliki guru. 

Guru diharapkan dapat mengenali kelebihan dan kekurangannya serta kemampuan adaptasinya, sehingga dapat mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki untuk menghadapi tuntutan terhadap diri.

Salah satu potensi yang harus dikembangkan guru adalah kemampuan learning agility, yaitu kemauan dan kemampuan untuk mempelajari kompetensi baru, baik untuk diterapkan pertama kali atau pada kondisi sulit dan berbeda (Gravett & Caldwell, 2016).

Learning agility merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi situasi yang menuntut adaptasi yang cepat. Guru yang memiliki learning agility akan terbuka pada pengalaman baru, mau belajar dan fleksibel, punya toleransi tinggi terhadap ketidakpastian, inovatif dan punya visi. Dengan kemampuan learning agility maka guru dapat menampilkan kinerja yang positif pada tugas-tugas yang baru.

Upaya pengenalan dan optimalisasi diri ini difasilitasi melalui pelatihan. Tujuan dari pelatihan learning agility adalah memberikan pemahaman pada guru tentang cara mengenali dirinya, kelebihan dan kekurangannya.

Pengenalan ini meliputi pengenalian karakteristik kepribadian dan kemampuan learning agility. Guru akan diajak untuk mengenali pula kaitan antara kepribadian dan kemampuan learning agility, agar dapat melakukan cara yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kemampuan tersebut. 

Untuk menghindari penyebaran virus Covid-19, maka pelatihan ini dilakukan secara daring, selama hampir 3 jam. Kelebihan dari pelatihan daring adalah dapat diikuti oleh berbagai peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Pada pelatihan ini hadir 46 peserta yang berasal dari Bandung, Baubau dan Denpasar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline