Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang memberikan seluruh mahasiswa/pelajar kesempatan untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia karir sebagai langkah persiapan karir mereka.
Universitas Pendidikan Indonesia turut menyukseskan program MBKM PMM dengan mengizinkan mahasisswa untuk ikut serta dalam program tersebut. Nilai yang diperoleh mahasiswa juga dapat dikonversikan pada beberapa mata kuliah yaitu mata kuliah KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang diadakan oleh LPPM UPI. Salah satu program di Kampus Merdeka yang saya ikut berpartisipasi adalah kegiatan PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka). Dalam program ini mahasiswa berkesempatan untuk mengembangkan diri dan skill melalui pengalaman bertukar tempat belajar dari universitas asal ke universitas penerima selama 1 (satu) semester, universitas yang menerima saya waktu lalu yakni UIR (Universitas Islam Riau).
Kegiatan yang saya ikuti ini memberi saya sebuah pengalaman bagaimana rasanya menjadi sebuah mahasiswa yang belajar secara resmi di kampus luar yakni UIR walau secara virtual, adapun ini merupakan pertama kalinya saya mengikuti sebuah program pertukaran pelajar/mahasiswa.
Dimulai dari pengenalan budaya sampai implementasinya saya dibuat belajar banyak olehnya, luaran dari program MBKM PMM ini adalah sebuah kegiatan kontribusi sosial yang diharapkan mampu memberi manfaat baik untuk pribadi dan masyarakat.
Luaran yang saya hasilkan adalah bentuk kontribusi dan partisipasi saya dalam sebuah acara pameran dan lelang karya yang bertajuk "Tutum Loco 2021". Pameran TUTUM LOCO 2021 merupakan merupakan pameran yang diadakan oleh mahasiswa ITB yang terdiri dari 6 orang panitia, pameran ini terbentuk atas sebuah fenomena permasalahan overpopulasi kucing dan kehadiran kucing-kucing yang terlantar. Kemudian disini saya terjun langsung sebagai seniman yang memberikan awareness awal kepada public lalu mensosialisasikan sebuah permasalahan yang diangkat agar publik dapat untuk menginterpretasikannya ke dalam kehidupan yang lebih baik.
Acara ini berlangsung selama tiga hari terhitung sejak tanggal 2 sampai 4 Desember. Pelelangan ini dilakukan secara hybrid baik daring maupun luring. Pelelangan pada acara ini hanya bagi para peserta kolektor yang telah mengumpulkan form keikutsertaan. Setelah selesainya kegiatan, Acara ini berhasil meraih keuntungan sebagai sebanyak Rp. 600.000 dan seluruh hasil keuntungan ini akan disalurkan langsung kepada pihak organisasi nonprofit ITBSF (ITB Stray Feeding) untuk merealisasikan tujuan utama pameran ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H