Lihat ke Halaman Asli

Luar Biasa, Pemuda Porto-Haria Bentuk Tim Perdamaian

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1355288433675379508

[caption id="attachment_229004" align="alignright" width="250" caption="(wikimedia.org)"][/caption]

Pada hari Selasa 11 Desember 2012 di Kota Ambon, puluhan pemuda dan pelajar Negeri Porto dan Negeri Haria, Kec. Saparua, Kab. Maluku Tengah (Malteng) menyerukan perdamaian untuk kedua negeri bertetangga tersebut, mengingat hingga kini masih terjadi pertikaian antara warganya.

Dengan kondisi dan kehidupan masyarakat yang semakin terpuruk dan memprihatinkan, membuat para pemuda dan pelajar yang berdomisili di Kota Ambon dan sekitarnya turut berhimpun untuk menyuarakan perdamaian.

Salah satu tokoh Pemuda Negeri Haria bernama Amphie Souisa mengatakan komitmen pemuda kedua negeri ini berkumpul untuk membangun simpul-simpul kekuatan dari berbagai kalangan, karena diduga pertikaian yang terjadi antar kedua negeri bertetangga ini karena adanya kepentingan politik.

“Masyarakat sudah sangat menderita, jangan karena kepentingan politik lalu masyarakat dikorbankan dan jika benar pertikaian yang terjadi antar kedua negeri ini disebabkan karena kepentingan politik, maka harus segera dihentikan,” ujar Souisa.

Ia juga mengatakan bahwa akibat pertikaian ini membuat masyarakat kedua negeri menjadi sakit, baik itu sakit moral, etika, sosial kemasyarakatan serta ruang persaudaraan menjadi hancur. Untuk itu seruan perdamaian harus diperdengarkan, karena rasa damai itu terpancar dari hati yang kemudian diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

Pada kesempatan yang sama seorang pemuda asal Porto, Ari Sahertian mengatakan bahwa kelompok pemuda yang berhimpun saat ini akan membentuk Tim Perdamaian bagi Negeri Porto dan Haria, dengan tujuan untuk mencari solusi perdamaian dengan ketulusan hati.

“Perdamaian itu harus muncul bukan karena pesan tetapi dengan hati yang tulus dan mengasihi, apalagi simpul-simpul yang dibangun. Ini merupakan tekad untuk menghindari pertikaian dan membawa perdamaian,” ujar Sahertian.

Menurutnya, dengan adanya perkumpulan pemuda dan pelajar Negeri Porto dan Haria ini maka akan dilanjutkan dengan pergerakan bersama dengan pemuda dan pelajar di kedua negeri dalam waktu dekat demi tercipta kedamaian di kedua negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline