Lihat ke Halaman Asli

Analisis Kerja Sama Indonesia dengan IA-CEPA dan IMF Dilihat dari Kacamata Neo-Realisme

Diperbarui: 24 Oktober 2023   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber dari : (Noraini, 2020) 

Indonesia melakukan kerjasama dengan IMF dan IA-CEPA di bidang ekonomi, tetapi disisi lain kerjasama ini tentunya dilakukan oleh Negara Indonesia untuk memenuhi suatu kepentingan nasional. Tetapi dalam tulisan ini akan dilakukan analisis tetapi melalui kacamata Neo-Liberalisme, sebelum itu saya akan membahas mengenai apa itu Neo-Liberalisme.

Neo-Liberalisme merupakan suatu Ideologi yang memiliki pandangan  yang lebih menekankan ke perdagangan atau nilai pasar bebas. Kacamata Neo-Liberalisme lebih berfokus terhadap perdagangan internasional dan investasi untuk mendapat suatu keuntungan negara dan meningkatkan kualitas hidup penduduk di suatu negara. Neo-Liberalisme sendiri tidak jauh dari Liberalisme, karena Neo-Liberalisme sendiri merupakan Liberalisme dengan versi yang diperbaiki dari sebelumnya.

Untuk yang pertama adalah analisis kerjasama Indonesia dengan IA-CEPA. IA-CEPA merupakan kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dengan negara Australia di bidang ekonomi, tujuan kerjasama ini tidak jauh dari yang namanya ekspor impor maupun investasi yang dimana hal tersebut sangat mempengaruhi ekonomi di kedua negara tersebut. 

Sehingga di kerjasama antar kedua negara ini tentunya tidak akan luput dari yang namanya kepentingan nasional dari setiap negara, sesuai perilaku yang dilakukan oleh kedua negara ini bukan lain untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan ekonomi di setiap negara termasuk Indonesia. 

Saya akan menganalisis kerjasama ini tetapi melalui sudut pandang Negara Indonesia.  Dalam kerjasama ini tentunya akan memunculkan suatu pertanyaan "apa keuntungan dari kerjasama ini bagi Indonesia ?". Kebijakan yang dilakukan oleh Indonesia tentunya bukan hal yang dilakukan secara tiba - tiba, tetapi tentunya hal ini telah dipirkan secara matang apalagi kerjasama ini berkaitan dengan negara asing dan juga pastinya akan mempengaruhi ekonomi Indonesia maupun Australia. 

IA-CEPA sendiri merupakan kerjasama dibidang ekonomi antara Indonesia dan Australia, kerjasama ini juga menjadikan tempat perlindungan dan juga fasilitas bagi investor. 

Dengan adanya IA-CEPA tentunya akan mempermudah aktivitas investasi, sehingga dengan adanya kerjasama ini tentunya akan meningkatkan peluang arus investasi. Investasi yang dilakukan tidak hanya satu sektor tetapi juga dalam beberapa sektor, seperti infrastruktur, energi, pariwisata, pengelolahan makanan, pendidikan tinggi, mesin, dan juga pengembangan teknologi.

Fokus Indonesia atas IA-CEPA sendiri adalah untuk meningkatkan industri ekonomi kreatis dan juga memperkuat ekspor produk - produk yang dimiliki Indonesia ke pasar Australia seperti otomotif, tekstil, kayu, karet, elektronik, mesin, makanan, dan minuman. Sehingga IA-CEPA ini menjadi jembatan antara Indonesia dan Australia, dimana kedua negara ini dapat saling memanfaatkan keunggulan untuk meningkatkan produktivitas tetapi dengan biaya operasional yang murah.

imf-minta-jokowi-waspadai-ancaman-china-dan-amerika-04qxnqv7ha-6537ed54edff765a8f7c36e2.jpg

Sumber dari : (Akhir, 2015)

Lalu mengenai IMF, seperti yang kita ketahui Indonesia sangatlah bergantung dengan IMF dalam segi keuangan dimana Indonesia sangatlah membutuhkan pinjaman untuk membangun infrastruktur negara maupun menstabilkan keadaan ekonomi negara. IMF sangatlah membantu Indonesia dalam menangani permasalahan keuangan dengan meminjamkan sejumlah dana. Sehingga dapat dikatakan Indonesia sangatlah bergantung dengan IMF sebelum hutang yang dimiliki Indonesia dengan IMF.

Sesuai dengan perilaku yang dilakukan Indonesia dalam kerjasama antara Australia atau IA-CIPA dengan IMF, pastinya kerjasama yang dilakukan tersebut memiliki kepentingan nasional atau individu. 

Dengan kacamata Neo-Liberalisme, kita bisa melihat bahwa kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan pengaruh ekonomi, mendapat suatu keuntungan di negara, dan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Hal ini dikarenakan apa yang kita lihat dalam kerjasama kedua negara tersebut, tidak jauh dengan apa yang namanya keuangan, investasi, ekspor dan impor yang hal tersebut merupakan salah satu poin penting dalam Neo-Liberalisme

 

References

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. (2023, Oktober 28). Seluruh Utang Dilunasi, IMF Tak Bisa Intervensi Indonesia. Retrieved from bpkp.go.id: https://www.bpkp.go.id/berita/read/1733/3995/Seluruh-Utang-Dilunasi-IMF-Tak-Bisa-Intervensi-Indonesia.bpkp

Kementrian Investasi / BKPM. (2017). IA-CEPA Pacu Kerja Sama Ekonomi Indonesia dan Australia. Retrieved from investindonesia.go.id: https://investindonesia.go.id/id/artikel-investasi/detail/ia-cepa-pacu-kerja-sama-ekonomi-indonesia-dan-australia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline