Lihat ke Halaman Asli

Trik Menghadapi dan Membuat Janji saat Pilkada

Diperbarui: 28 September 2016   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 by: M Rodhi Aulia (bocah ingusan)

Untuk ke sekian kalinya, saya ingin jadi orang yang sok tahu.

Bicara soal janji. Apalagi menjelang Pilkada serentak 2017. Janji akan semakin gampang diobral.

Janji semakin mudah ditemui. Janji semakin sering terdengar. Janji semakin sering terbaca.

Janji adalah sesuatu yang diucap dan diyakini akan ditepati. Terkadang, janji, tinggal janji.

Karena janji itu tidak kunjung ditepati. Tapi tidak semua janji yang diingkari. Walaupun kita lebih mengingat janji yang diingkari ketimbang yang ditepati.

Mari kita lihat, kenapa janji itu terucap atau terlontar. Dalam bahasa agamanya, kita lihat asbabun nuzulnya.

Apa yang melatarbelakangi turunnya firman Allah SWT dalam bentuk ayat yang terangkum di dalam Alquran. Kalau dalam hadis, istilahnya asbabul wurud.

Kenapa ayat atau hadis itu bisa muncul? Sebab, tidak mungkin segala sesuatu itu terlontar begitu saja.

Tidak ada asap, kalau tidak api. Begitulah bahasa sederhananya.

Nah, kita lihat janji, terutama yang dikaitkan dengan Pilkada atau pemilihan apapun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline