Lihat ke Halaman Asli

Aliran-Aliran Islam Kontemporer dalam Memandang Barat

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

a). Fundamentalis

Suatu aliran pemikiran fundamental yang model pemikiran sepenuhnya percaya pada doktrin Islam sebagai satu-satunya alternatif bagi kebangkitan Islam dan manusia. Mereka biasanya dikenal sangat commited pada aspek religius budaya Islam. Bagi mereka, Islam telah mencakup segala aspek kehidupan sehingga tidak memerlukan segala teori dan metode dari luar, apalagi Barat. Garapan utamanya adalah menghidupkan kembali Islam sebagai agama, budaya sekaligus peradaban, dengan menyerukan untuk kembali pada sumber asli (al-Qur'an dan Sunnah) dan mempraktekkan ajaran Islam sebagaimana yang dilakukan Rasul dan Khulafa' al-Rasyidin. Tradisi dan Sunnah Rasul harus dihidupkan kembali dalam kehidupan modern sebagai bentuk kebangkitan Islam.

b). Tradisionalis (salaf)

Suatu aliran Islam yang berusaha berpegang teguh pada tradisi-tradisi yang telah ada dan mapan. Dalam hal ini, segala persoalan umat telah diselesaikan secara tuntas oleh para ulama terdahulu. Berbeda dengan Fundamentalis yang membatasi tradisi yang diterima hanya sampai pada khulafa' al-rasyidin, sedangkan tradisionalis melebarkan ajarannya sampai pada salaf al-shalih, sehingga mereka bisa menerima kitab-kitab klasik sebagai bahan ajarannya. Hasan Hanafi pernah mengkritik model pemikiran ini. Yaitu, bahwa tradisionalis akan menggiring pada ekslusifisme, subjektivisme dan diterminisme.

c). Reformis

Dalam aliran reformis ini dimana aliran tersebut berusaha merekonstruksi ulang warisan budaya Islam dengan cara memberi tafsiran baru. Menurut aliran tersebut, Islam telah mempunyai tradisi yang bagus dan mapan. Akan tetapi, tradisi ini tidak dapat langsung diaplikasikan melainkan harus dibangun kembali secara baru dengan kerangka berpikir yang lebih modern dan prasyarat rasional, sehingga bisa survive dan diterima dalam kehidupan modern. Oleh karena itu, mereka berbeda dengan tradisionalis yang menjaga dan menerima tradisi seperti apa adanya.

d). Postradisionalis

Aliran tersebut berusaha mendekonstruksikan warisan Islam berdasarkan standar modern. Model ini sesungguhnya sama dengan reformis yang menerima tradisi dengan interprestasi baru. Perbedaannya, postadisionalis ini mempersyaratkan dekonstruktif atas tradisi, bukan sekedar rekonstruktif, sehingga yang absolut menjadi relatif dan yang ahistoris menjadi histories.

e). Moderinis

Suatu aliran yang hanya mengakui sifat rasional-ilmiah dan menolak kecenderungan mistik. Karakter utama gerakannya adalah keharusan berpikir kritis dalam soal keagamaan dan kemasyarakatan. Aliran ini biasanya banyak dipengaruhi cara pandang marxisme. Meski demikian, aliran tersebut bukan sekuler. Sebaliknya, aliran ini mengkritik sekuler selain salaf. Menurutnya, kaum sekuler telah bersalah karena berlaku eklektif terhadap Barat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline