Pendidikan merupakan salah satu alat ukur kemajuan suatu negara di dunia. Negara yang maju, pasti memiliki tingkat kualitas pendidikan yang tinggi dari pada negara berkembang. Hal tersebut disebabkan karena dengan pendidikan, suatu negara dapat memiliki sumber daya manusia yang bermutu tinggi, sehingga mereka mampu untuk bersaing dengan negara lain, baik di bidang pengetahuan, teknologi, atau seluruh bidang lainnya.
Indonesia sendiri saat ini masih tergolong sebagai negara berkembang, walaupun Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang melimpah dan jumlah populasi manusia mencapai 271.349.889 jiwa pada tahun 2021, dikutip dari "Wikipedia.org". Salah satu faktor Indonesia masih digolongkan sebagai negara berkembang adalah tingkat pendidikan masyarakat serta SDM belum setara dengan negara maju lain.
Dikutip dari laman "ayomenulis.id", berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2018 yang diterbitkan pada maret 2019, Indonesia menempati posisi ke-74 dari 79 negara. Ini membuktikan bahwa pendidikan di Indonesia masih tertinggal, sehingga pendidikan di Indonesia perlu berbenah dari berbagai sektor. baik secara administratif, sarana, maupun kualitas pendidik dan input peserta ddiknya.
Kualitas pendidikan yang belum mumpuni, akan memberikan pengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia yang ada. Sebanyak apapun jumlah penduduk di suatu negara, apabila tingkat pendidikannya masih dikategorikan rendah, maka negara tersebut tidak akan mampu menyandang status setara dengan negara lainnya. Hal tersebut dipengaruhi adanya berbagai keterbatasan, baik dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan pemikiran. Dan sebaliknya, walaupun suatu negara memiliki jumlah penduduk tidak banyak, akan tetapi memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, maka negara tersebut akan mampu unggul dari negara-negara lain, karena memiliki kualitas sumber daya manusia yang bermutu, berpemikiran yang maju, serta luas terhadap perkembangan pengetahuan dan perubahan zaman.
Tertinggalnya pertumbuhanterhadap kualitas pendidikan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor dan bahkan masalah tersebut muncul kembali setiap tahun. Faktor yang paling menonjol yaiu sarana dan prasarana yang kurang mendukung dan memadai, terlebih lagi pada daerah yang terpencil, seperti meja dan bangku yang rusak dan bangunan sekolah yang tidak layak. Selain itu, kualitas pendidik masih banyak yang enggan untukterus mengembangkan kompetensi dirinya sebagai seorang pendidik, dan bahkan merasa puas dengan keadaan yang ada, serta pembiayan dalam pelaksanaan pendidikan kurang bisa di jangkau terhadap seluruh kalangan, artinya biaya pendidikan yang masih relatif tinggi. Ketiga faktor tersebut masih menjadi permasalahan klasik, meskipun pemerintah sudah berusaha untuk mengatasinya dengan berbagai program, seperti pelatihan kepada tenaga pendidik dan pemberian program beasiswa kepada siswa berprestasi dari kalangan ekonomi rendah.
Dengan adanya program dan bantuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, tentu hal tersebut akan membantu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Seluruh lapisan masyarakat diharapkan untuk memanfaatkan program tersebut dengan semaksimal mungkin, meskipun untuk mendapatkan dan memanfaatkannya, terdapat syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku dan harus dipenuhi.
Pada kenyataannya, saat ini memang sudah banyak orang yang berhasil menerima bantuan dari program pemerintah terkait masalah pendidikan yang ada, Namun tidak memanfaatkannya dengan semakimal mungkin. Sebagai contoh, saat ini banyak mahasiswa yang menempuh pendidikan tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun dan malah menerima bantuan uang setiap semester untuk membantu mereka selama menempuh pendidikan.
Akan tetapi, tidak semua mahasiswa yang memperoleh bantuan tersebut memanfaatkannya dengan maksimal. Mereka menempuh pendidikan di perguruan tinggi hanya sebatas main-main belaka, tidak serius dalam mengikuti perkuliahan, bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas yang diberikan, dan masih banyak lagi. Lantas, dilihat dari fenomena tersebut, bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia akan meningkat jika para calom pemimpin masa depan hanya bermalas-malasan?, mungkin akan menjadi angan-angan belaka sampai seterusnya.
Berdasarkan contoh diatas, pemerintah diharapkan untuk selalu memonitoring dan mengevaluasi dalam menentukan siapa saja yang berhak menerima bantuan dari program yang ada dan menetapkan peraturan-peraturan terkait bantuan tersebut, seperti melakukan survey tiap semester terhadap penerima program, apakah benar mereka adalah penerima yang tepat atau tidak. Selain contoh diatas, masih banyak lagi fenomena-fenomena yang lain terkait penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia sampai saat ini.
Pada akhirnya, solusi yang tepat terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, yaitu setiap insan akademika seharusnya mempunyai kesadaran tinggi, bahkan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah bertekad dan memandang akan pentingnya sebuah pendidikan untuk kemajuan negara. Jika seluruh masyarakat menganggap pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting, maka mereka akan bersungguh-sungguh dalam mencapai pendidikan yang berkualitas tinggi untuk menciptakan negara yang maju. Dan apabila pemerintah mengangap pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kemajuan bangsa dan negara, maka pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk membantu memfasilitasi masyarakat Indonesia untuk memperoleh pendidikan yang layak dan merata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H