Lihat ke Halaman Asli

Kisah Hakim Bao dan Para Pendekar Penegak Keadilan (Pendahuluan)

Diperbarui: 19 Juni 2020   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

KISAH HAKIM BAO DAN PARA PENDEKAR PENEGAK KEADILAN

PENDAHULUAN - LEGENDA DAN FAKTA TENTANG HAKIM BAO

Banyak kisah tokoh-tokoh besar dan kejadian-kejadian menakjubkan dalam sejarah panjang Cina yang telah diturunkan selama berabad-abad.

Beberapa kisah ini tercatat dalam catatan sejarah resmi dinasti-dinasti Cina, tetapi kebanyakan hanya diingat dalam balada cerita rakyat atau dalam pertunjukan dan opera yang diselenggarakan sepanjang masa oleh para aktor. Sangat sulit untuk membedakan fakta dari mitos. Para ahli sejarah Cina biasanya mengabaikan kisah dari mulut ke mulut sebagai semata-mata karangan, tetapi banyak kejadian dan tokoh-tokoh dalam kisah tersebut yang tetap populer sampai saat ini.

Bahkan 800 tahun yang lalu, masyarakat Cina menyadari bahwa nama baik yang terkenal lebih berpengaruh daripada fakta sebenarnya kehidupan seorang tokoh. Lu Fengweng, yang dikenal juga sebagai Lu You (1125-1210), pujangga besar dari Dinasti Song Selatan, menyatakan hal ini dalam syair yang ia tulis: “Apakah pengaruhnya berita kematian seorang pejabat – dengarkanlah balada Penasihat Cai.” Ia menunjuk pada sebuah balada dari seribu tahun sebelumnya yang menceritakan tentang Cai Bojie, yang pada masa Dinasti Han menjadi terkenal karena prestasi yang tidak biasa dengan menikahi putri Perdana Mentri Niu sehingga karirnya terjamin.

Kisah Penasihat Cai merupakan salah satu dari banyak kisah dari Dinasti Han yang menjadi favorit tetap bagi rakyat biasa selama berabad-abad kemudian. Catatan Sejarah Dinasti Han mengatakan bahwa terdapat 950 kisah menakjubkan dari Dinasti Zhou, yang berkuasa tahun 1100-221 SM. Kisah panjang yang terkenal dari Dinasti Xia, Shang, dan Zhou memasukkan suatu kisah tentang Yao, yang dipenjara; tentang Sun, yang dihukum mati di tengah hutan; tentang Tai Jia, yang membunuh Perdana Menteri Yi Yin; dan sebuah kisah romantis tentang wanita dari Gunung Lishan yang kemudian menjadi permaisuri.

Mungkin salah satu kisah yang paling bertahan lama di mana mitos dan fakta menjadi tak terpisahkan dan terjalin menjadi satu adalah kisah tentang Bao Zheng (999-1062), yang lebih dikenal sebagai Hakim Bao. Dalam cerita rakyat ia dipercaya sebagai sosok dewa yang hidup sepanjang masa Dinasti Tang, Song, Yuan, dan Ming – suatu rentang masa beberapa ribu tahun. Kisah tentang bagaimana Hakim Bao memecahkan berbagai kasus yang misterius dan sulit tersebar luas dan sangat populer. Kisah-kisah ini dapat ditemukan dalam berbagai naskah tukang cerita dari Dinasti Song (960-1279), drama-drama dari Dinasti Yuan (1271-1386), dan novel-novel kasus pengadilan dari Dinasti Ming (1368-1644).

Sulitnya membedakan kisah fiksi Hakim Bao dari fakta sejarahnya ditunjukkan dalam salah satu dari 200 syair “Gunung Penglai Kecil”, kumpulan puisi yang sebagian bersifat mendidik oleh Yu Yue (1821-1907) yang adalah seorang sarjana lulusan ujian negara pada masa Kaisar Daoguang dari Dinasti Qing dan bekerja sebagai penyunting di Akademi Hanlin. Ia menulis: “Atas nama Tuan Bao, kisah Tujuh Pahlawan dan Lima Ksatria dimulai,” yang dikenal juga sebagai “Catatan Sejarah Kasus-Kasus Longtu*”. Menunjuk pada reputasi Hakim Bao sebagai seorang dewa yang memanifestasikan dirinya dalam banyak masa pemerintahan Cina selama berabad-abad, Yu menuliskan syair ini:

Kejadian-kejadian dalam dinasti-dinasti selalu tampak baru,
Walaupun Tang, Song, Yuan dan Ming adalah masa lampau dan telah berlalu.
Kebanyakan orang-orang zaman dahulu adalah teman lamaku,
Tetapi sebagian kisah-kisah itu adalah fiktif dan tidak benar.

Kisah Hakim Bao dan Para Pendekar Penegak Keadilan ini menceritakan bagaimana Hakim Bao memecahkan kasus-kasus sulit dan misterius dengan bantuan para pendekar dunia persilatan yang juga menjadi petugas pengadilannya. Novel ini diterjemahkan dari kisah Tiga Pahlawan dan Lima Ksatria (San Xia Wu Yi, 三俠五義) yang merupakan kisah lisan yang dibaladakan oleh Shi Yukun (c. 1797-1871), seorang tukang cerita kelahiran Tianjin yang aktif di Beijing, dan kemudian diterbitkan pada tahun 1879 dengan judul Kisah Para Pahlawan dan Ksatria Loyal sebelum diubah judulnya menjadi Tiga Pahlawan dan Lima Ksatria pada tahun 1883. Yu Yue merevisi novel ini sesuai dengan standar literatur tertulis dan mempersingkatnya sepanjang 20 bab tanpa mengubah alur ceritanya kemudian menerbitkannya pada tahun 1889 dengan judul Tujuh Pahlawan dan Lima Ksatria (Qi Xia Wu Yi, 七俠五義). Novel ini sukses menggabungkan tiga genre fiksi: fiksi historis, kisah detektif (pemecahan kasus kriminal), dan cerita silat sehingga direvisi dan diterbitkan kembali pada abad ke-20, bahkan dibuatkan dalam bentuk serial drama televisi dan film layar lebarnya pada masa modern saat ini.

Menurut pendahuluan novel Tiga Pahlawan dan Lima Ksatria, kisah fiksi Hakim Bao ini didasarkan pada naskah tukang cerita berjudul Kasus-Kasus Longtu atau Kasus-Kasus Hakim Bao yang diturunkan secara lisan. Shi Yukun menghilangkan bagian-bagian yang mengandung hal-hal supernatural dan mengubah bahasanya sehingga lebih dimengerti oleh rakyat biasa, yang akhirnya menjadikannya seorang tukang cerita yang terkenal pada masa itu. Walaupun novel ini tidak mendapatkan status seperti empat novel klasik Cina yang terkenal (yaitu Batas Air [Kisah 108 Pendekar Liang Shan], Kisah Tiga Kerajaan, Perjalanan ke Barat [Kisah Kera Sakti], dan Mimpi Paviliun Merah), namun karya ini telah banyak mempengaruhi berbagai karya fiksi Cina lainnya, terutama dalam genre cerita silat (wuxia).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline