Hari ini, saya merenung tentang pentingnya literasi digital di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Dalam pelatihan literasi digital kali ini, saya belajar bahwa literasi digital bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga pemahaman mendalam tentang bagaimana kita memanfaatkan teknologi dengan bijak.
Orang yang memiliki literasi digital yang baik mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi, berpikir kritis terhadap konten digital, dan menggunakan informasi secara efektif. Literasi digital mencakup empat pilar utama yang dikenal dengan CABE, Om Jay (Dr. Wijaya Kusumah) menguraikan:
C = Cakap, kecakapan Digital: Kemampuan untuk menggunakan teknologi secara efektif dan produktif.
A = Aman, keamanan Digital: Kemampuan melindungi diri dan orang lain dari ancaman siber.
B = Budaya, Budaya Digital: Memahami bagaimana teknologi memengaruhi budaya dan perilaku kita.
E = Etika, Etika Digital: Kesadaran akan norma dan nilai dalam berinteraksi di dunia maya.
Dari keempat pilar ini, saya tersadar bahwa salah satu tugas penting kita adalah membangun ruang digital yang aman untuk anak-anak.
Langkah-langkah Membangun Ruang Digital yang Aman
1. Edukasi Anak tentang Dunia Digital; Anak-anak perlu memahami bagaimana teknologi telah mengubah cara kita berkomunikasi, belajar, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Edukasi ini meliputi pengenalan manfaat teknologi sekaligus potensi bahaya yang ada.
2. Waspadai Ancaman Siber; Ancaman seperti cyberbullying, grooming, penipuan online, dan paparan konten negatif adalah bahaya nyata di dunia maya. Anak-anak harus diberi pemahaman untuk mengenali dan menghindari ancaman tersebut.