Lihat ke Halaman Asli

Embun Pagi di Mojosongo

Diperbarui: 9 Desember 2024   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi itu, langit Mojosongo terlihat cerah, secerah senyum Sri yang tengah mempersiapkan ruang kegiatan di RS Mojosongo Grup, Solo. Ia melirik jam dinding---pukul 06.30. Masih ada waktu untuk menyapu lantai ruang aula dan merapikan kursi-kursi plastik yang akan digunakan oleh para anggota komunitas pagi itu.

"Retno, tolong ambilkan kain pel. Lantai bagian depan masih terlihat agak kusam," pinta Sri sembari mengikat rambutnya agar tidak mengganggu pekerjaannya.

Retno yang baru saja selesai menyiapkan meja snack mengangguk. "Siap, Bu Sri. Tapi jangan terlalu lelah, ya. Hari ini ada sesi line dance. Nanti malah tidak kuat bergerak," candanya sambil membawa kain pel yang diminta.

Sri tertawa kecil. "Ah, Retno, kamu ini. Kalau lantainya bersih, gerakan kita juga jadi lebih leluasa. Lagi pula, kebersihan itu kan sebagian dari kebahagiaan."

Aula kecil itu mulai terasa hidup. Pancaran matahari pagi yang masuk melalui jendela menciptakan suasana hangat. Aroma khas pembersih lantai bercampur dengan semangat dua perempuan ini untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi para anggota komunitas mereka.

 

Setelah aula selesai dirapikan, satu per satu anggota komunitas mulai berdatangan. Mereka adalah ibu-ibu rumah tangga di sekitar Mojosongo yang telah lama bergabung dalam kegiatan rutin RS Mojosongo Grup. Hari ini, agendanya adalah sesi berbagi pengalaman tentang manajemen rumah tangga yang diselingi dengan latihan line dance.

Sri membuka acara dengan senyum khasnya. "Selamat pagi, ibu-ibu semua. Pagi ini, mari kita mulai dengan sedikit berbagi cerita. Apa yang sudah kita lakukan untuk membuat rumah kita lebih bersih dan nyaman?"

Retno mengangkat tangan pertama. "Saya mulai membiasakan anak-anak untuk langsung mencuci piring mereka setelah makan. Awalnya sulit, tapi lama-lama mereka menikmati tanggung jawab itu."

Sri mengangguk antusias. "Luar biasa, Retno. Langkah kecil seperti itu bisa membawa dampak besar, ya. Siapa lagi yang ingin berbagi?"

Seorang anggota lain, Bu Sumiati, menyebutkan bahwa ia baru saja mengatur ulang tata letak ruang tamunya untuk menciptakan suasana baru. Cerita-cerita ini terus bergulir, menciptakan diskusi hangat yang penuh tawa dan inspirasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline