Lihat ke Halaman Asli

MAS Al Hikmah Sunan Kudus, Bunga Mayang, Lampung Utara

Diperbarui: 24 November 2024   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

12 November 2024

Hari ini, saya, Winarno, berkesempatan mengunjungi MAS Al Hikmah Sunan Kudus di Jl. Masjid Agung Baiturrohmah, Kelapa 10, Bunga Mayang, Lampung Utara. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek). Kami diterima langsung oleh Kepala Madrasah, Bapak Muhammad Ali Imron, SE.I, yang didampingi oleh Ibu Adina Fitri Apriani, salah satu guru di madrasah ini.

Sayangnya, kegiatan Bimtek tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan. Kendala sinyal internet menjadi hambatan utama yang cukup menyulitkan. Dalam diskusi, Ibu Adina mengungkapkan bahwa meskipun ia mendukung penuh pengadaan sarana dan prasarana, saat ini fasilitas di madrasah seperti laboratorium komputer, ruang kelas, dan koneksi internet masih jauh dari mencukupi. Lingkungan madrasah juga memiliki tantangan tersendiri, terutama dengan adanya kebisingan dari sekitar. Keamanan pun menjadi perhatian, meskipun akses ke lokasi cukup mudah.

Di sisi lain, saya juga berbincang dengan Bapak Muhammad Ali Imron. Beliau menyampaikan bahwa kendala utama yang dihadapi madrasah ini adalah kurangnya fasilitas yang memadai, terutama laboratorium komputer. Masalah keamanan lingkungan juga menjadi sorotan beliau. Meskipun ada beberapa rencana pengembangan yang sedang disusun, dukungan terhadap kebutuhan sarana prasarana saat ini dinilai belum optimal. Hal yang cukup menarik, baik beliau maupun Ibu Adina mengaku kurang memahami beberapa program pendidikan yang sedang berjalan, sehingga tingkat pelibatan dalam proses perencanaan masih dirasa kurang.

Selain berdiskusi dengan para guru, saya juga berkesempatan untuk berkenalan dengan siswa kelas 11. Dalam pertemuan ini, saya memperkenalkan beberapa aplikasi Android yang dapat mendukung pembelajaran mereka, yaitu Duolingo dan Scratch. Saya menjelaskan bagaimana aplikasi ini dapat membantu mereka meningkatkan kemampuan belajar bahasa Inggris secara mandiri. Duolingo, misalnya, menawarkan cara yang interaktif untuk belajar bahasa dengan latihan yang menyenangkan. Sementara Scratch dapat melatih logika dan kreativitas siswa melalui pembuatan program sederhana yang juga dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa. Para siswa tampak antusias dengan informasi ini, dan saya berharap mereka dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik.

Hari ini membuat saya menyadari betapa banyak tantangan yang dihadapi madrasah ini. Kendala teknis, minimnya fasilitas, serta lingkungan yang kurang mendukung menjadi masalah yang harus segera dicarikan solusi. Namun, saya juga melihat potensi besar dari para siswa dan dedikasi guru di sini. Saya berharap ada kerja sama yang lebih baik antara madrasah, yayasan, dan pemerintah untuk mewujudkan lingkungan belajar yang lebih kondusif. Semoga kunjungan ini menjadi awal dari perubahan yang positif bagi MAS Al Hikmah Sunan Kudus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline