Pagi ini, saya bersama dua rekan, Ratna Dwi Lestari dari Lampung Selatan dan Fitri Anggraeni dari Lampung Tengah, berangkat menuju Kabupaten Tanggamus. Kami memiliki tugas penting untuk mengunjungi beberapa madrasah di wilayah ini. Saya sendiri mendapat amanah mengunjungi enam madrasah, yaitu MIS Al-Huda, MIS Al-Khairiyah, MIS Anwarul Huda, MIS Mathlaul Anwar, MIS Mathlaul Anwar Kebumen, dan MIS Nurul Falah Sukadamai.
Sebelum berangkat, saya berinisiatif menghubungi dua pengawas madrasah, Bapak Masudin dan Ibu Sundusiah. Mereka sangat kooperatif, memberikan nomor kontak para kepala madrasah yang akan kami temui, mempermudah koordinasi kami. Mas Aang juga turut membantu dalam memastikan data kepala madrasah berdasarkan Nomor Statistik Madrasah (NSM), langkah yang penting karena beberapa nama madrasah sama.
Pukul 8 pagi, kami tiba di madrasah pertama, disambut dengan ramah. NURFAWATI HULJAMIAH bersama kolega yang masih aktif, seperti Apriliana Ramadhani, M.Pd., Dauri Paulani, Sustiana, Siti Nur Jannah, Cici Oktavia, dan Elisa, menyambut kami dengan penuh kehangatan. Mereka telah bersama-sama membangun dan mendampingi madrasah ini dalam suka dan duka.
Beberapa rekan lainnya, seperti Diah Deviyana, telah mengundurkan diri, sementara yang lain, seperti Tubagus Cecep Jumhani dan Koimah telah memasuki masa pensiun. NURFAWATI HULJAMIAH akan pensiun dalam beberapa tahun ke depan.
Di meja, tersaji aneka makanan ringan di piring. Meski sudah sarapan dalam perjalanan tadi, saya tetap merasa bersyukur atas suguhan ini. Rasanya sangat menyenangkan, terlebih dengan keramahan mereka yang membuat kami merasa seperti keluarga.
NURFAWATI HULJAMIAH telah mengabdikan dirinya di madrasah ini sejak tahun 2014. Perjalanan panjang penuh tantangan telah ia lalui. Jumlah siswa di madrasah ini pernah mengalami pasang surut, dari lebih dari 100 siswa kini menjadi 50 siswa. Namun, semangat pengabdian mereka tetap kokoh, tanpa tergoyahkan oleh tantangan-tantangan yang ada.
Hari ini, Jumat, seluruh siswa dan guru melakukan kegiatan belajar di luar kelas. Mereka berjalan menuju pantai bersama para pengawas guru. Di sana, para siswa bermain bola, membangun istana pasir, dan mengumpulkan kerang. Kegiatan belajar di luar ruangan seperti ini jelas sangat menggembirakan bagi anak-anak dan memberikan pengalaman yang lebih luas.
Pengalaman hari ini membuat saya semakin memahami pentingnya dukungan dan kekompakan tim dalam membangun pendidikan yang berkualitas. Tugas ini tidak hanya menjadi kunjungan biasa, tetapi juga membuka mata saya untuk melihat betapa besar perjuangan guru-guru di madrasah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H