Lihat ke Halaman Asli

Berkenalan dengan Instruktur Inti Nasional (IIN) AKMI 2024

Diperbarui: 4 September 2024   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Pada tahun 2024, dunia pendidikan Indonesia semakin bersemangat dengan adanya program Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) yang melibatkan para instruktur inti nasional. Para instruktur ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, membawa keahlian dan dedikasi mereka dalam bidang literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya. Mari kita berkenalan dengan beberapa instruktur inti nasional yang luar biasa ini. Pada artikel ini kita akan mengenal instruktur inti nasional Literasi Membaca dan Literasi Numerasi. 

Literasi Membaca

  1. Syukris Prasetyo Arti berasal dari Kabupaten Badung, Bali. Ia bekerja di MIS Insan Mulia Bali dan memegang peran penting dalam mengembangkan literasi membaca di kalangan siswa. Dengan latar belakang yang kaya akan budaya Bali, Syukris membawa pendekatan unik dalam mengajarkan membaca, menggabungkan unsur budaya lokal dengan teknik pengajaran modern.

  2. Kholid yang berasal dari Kabupaten Serang, Banten, bertugas di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Serang. Kholid adalah sosok yang berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa di daerahnya, mendorong mereka untuk tidak hanya sekadar memahami teks, tetapi juga mengkritisi dan menganalisis informasi yang mereka baca. 

  3. Septy Andari Putri, S.Pd., M.Pd. adalah instruktur dari Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Septy bekerja di MTsN 1 Kulon Progo dan dikenal sebagai pendidik yang inovatif. Ia selalu berusaha menemukan metode baru untuk membuat siswa tertarik pada membaca, menjadikannya bagian integral dari kehidupan mereka sehari-hari. 

  4. Desri Kustiaroh berasal dari Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dan bekerja di MAN 2 Kota Tasikmalaya. Desri adalah sosok yang penuh semangat dalam memajukan literasi di sekolahnya. Ia percaya bahwa dengan membaca, siswa dapat membuka jendela dunia dan memperoleh pengetahuan yang lebih luas.

  5. Amelia Nurdiansyah dari Kota Bekasi, Jawa Barat, bekerja di MI Al Muhajirien Jakapermai. Amelia dikenal karena dedikasinya dalam meningkatkan minat baca siswa-siswinya. Dengan berbagai inisiatif, seperti membentuk klub membaca dan mengadakan lomba literasi, Amelia berupaya agar membaca menjadi aktivitas yang menyenangkan dan mendidik. 

  6. Sari Rachmawati, S.Pd.I., M.Pd. berasal dari Kota Salatiga, Jawa Tengah, dan bekerja di MTs Negeri Salatiga. Sari berfokus pada pengembangan literasi membaca di kalangan siswa madrasah. Ia meyakini bahwa dengan literasi yang kuat, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan akademis maupun kehidupan sehari-hari.

  7. Nurul Ludfia Rochmah, S.Pd., M.Pd. adalah instruktur dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Nurul bekerja di MAN 1 Banyuwangi dan telah lama berkomitmen dalam meningkatkan literasi di daerahnya. Dengan pendekatan yang interaktif, ia mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan literasi, seperti diskusi buku dan proyek membaca kelompok. 

  8. Mahfud Efendi berasal dari Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dan bekerja di MTsN 5 Tulungagung. Mahfud memiliki pandangan bahwa literasi membaca bukan hanya tentang kemampuan membaca, tetapi juga memahami dan memanfaatkan informasi secara kritis. Ia mengajarkan siswa untuk menjadi pembaca yang cerdas dan bijaksana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline