Lihat ke Halaman Asli

Inspirasi dari Bandung, Temu Penulis KBMN PGRI III

Diperbarui: 11 Agustus 2024   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pagi itu, udara Bandung terasa sejuk dan segar. Retno memulai harinya dengan penuh semangat. Setelah merapikan tempat tidur, ia bergabung dengan peserta lainnya untuk mengikuti senam pagi di halaman BBGP Bandung. Gerakan senam yang penuh energi, diiringi oleh musik ceria, membuat tubuhnya lebih bugar dan siap untuk aktivitas sepanjang hari. Usai senam, Winarno melanjutkan dengan bersepeda santai mengelilingi area sekitar BBGP, menikmati pemandangan hijau dan udara segar yang hanya bisa ditemukan di Bandung.

Setelah bersepeda, Retno kembali ke penginapan dan menikmati sarapan yang telah disediakan. Nasi kuning dengan lauk pauk khas Sunda mengisi perutnya, memberi tenaga untuk mengikuti rangkaian kegiatan hari itu. Setelah sarapan, ia segera mandi dan bersiap-siap untuk mengikuti workshop. Dengan penuh semangat, Retno menuju aula tempat acara pembukaan Temu Penulis KBMN PGRI III akan dilangsungkan.

Di aula, suasana terasa penuh antusiasme. Peserta dari berbagai daerah di Nusantara hadir, beberapa bahkan mengikuti acara ini secara daring. Retno memperhatikan setiap detail acara pembukaan, mulai dari sambutan panitia hingga pemotongan pita yang menandai dimulainya kegiatan. Di sepanjang koridor aula, ada bazar buku yang memamerkan karya-karya para penulis peserta. Retno menyusuri setiap stand, melihat-lihat buku yang dipajang dan sesekali bercakap dengan penulis yang hadir.

Di sela-sela kegiatannya, Retno melihat pesan dari Sugiarti, salah satu peserta yang mengikuti secara daring dari Lamongan, Jawa Timur. Meski hanya bisa mengikuti acara dari jauh, Sugiarti merasa kegiatan ini sangat berarti. "Vibesnya masyaAllah positif semua," tulisnya, diiringi harapan bahwa suatu saat ia bisa hadir langsung di pertemuan berikutnya. Pesan-pesan lain juga masuk, seperti dari Fitria Chairiyati yang berterima kasih atas acara yang bisa diikuti secara daring, meski kondisinya belum memungkinkan untuk hadir secara langsung.

Pesan-pesan dari peserta lain pun ikut mengalir, menunjukkan betapa acara ini telah menginspirasi banyak orang. Santi Rachmawati merasakan inovasi baru dalam menulis, sementara Dyah dan Umi Kulsum menyoroti keseruan dan semangat dalam acara ini. Kusumo, dengan gaya khasnya, menggambarkan acara ini sebagai "Inspiratif, Excited, Smart". Kegiatan ini tidak hanya memberi ilmu baru, tetapi juga mempertemukan penulis-penulis hebat dari berbagai penjuru Nusantara.

Seiring berjalannya hari, Retno merasakan kebahagiaan yang mendalam. Bukan hanya karena ilmu yang didapatkan, tetapi juga karena pertemuan dengan teman-teman lama dan baru. Diskusi hangat, berbagi cerita, dan saling memberi motivasi menjadikan pertemuan ini lebih dari sekadar acara biasa. Setiap detik yang berlalu, Retno semakin merasakan betapa berartinya kegiatan ini untuk dirinya sebagai penulis.

Ketika malam menjelang, Retno duduk di teras penginapan, merenung sejenak sambil menikmati secangkir kopi. Ia merasakan bahwa pertemuan ini telah memberinya semangat baru untuk terus menulis dan berkarya. Pikiran tentang buku berikutnya mulai mengisi benaknya. Dengan senyum, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk terus produktif dan membagikan inspirasinya kepada dunia.

Pertemuan Penulis KBMN PGRI III di BBGP Bandung ini tidak hanya menjadi ajang bertemu dan belajar, tetapi juga menjadi momentum bagi Retno dan para peserta lainnya untuk terus berkarya dan menginspirasi lebih banyak orang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline