Lihat ke Halaman Asli

Persiapan Menghadiri Wisuda

Diperbarui: 2 Agustus 2024   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pada pagi yang cerah, Yanti duduk di teras rumah, menikmati udara segar yang membawa aroma bunga melati. Dia sedang memikirkan Yani dan Husen, kedua anaknya yang sedang meniti karir dan pendidikan di luar kota. Yanti merasa perlu mengingatkan dirinya sendiri untuk selalu menjaga kesehatan agar bisa mendukung anak-anaknya dengan lebih baik.

Yanti kemudian menelepon Yani untuk membicarakan rencana menghadiri wisuda Husen di Malang. Yani sudah mengabari pihak terkait tentang kehadiran mereka, dan Yanti merasa senang mendengar antusiasme putrinya. Mereka berbicara tentang berbagai hal dengan nada ceria dan penuh kehangatan.

Yani menyebutkan tentang biaya perjalanan dan kemungkinan naik bus Rosin. Yanti memberikan saran bahwa mereka bisa janjian membeli tiket bersama untuk mendapatkan kursi yang berdekatan. Mereka juga mendiskusikan beberapa opsi bus lain dan akhirnya memutuskan untuk mengecek lebih lanjut mengenai jadwal dan harga tiket.

Percakapan mereka beralih ke topik yang lebih santai, seperti bakso favorit mereka yang berasal dari Malang. Yanti menyarankan agar mereka benar-benar pergi ke Malang untuk wisuda Husen. Yani berencana mengajukan cuti agar bisa ikut serta dalam perjalanan tersebut.

Mereka berbicara tentang Husen yang tidak ingin ada yang datang ke wisudanya karena ongkos yang mahal. Yanti mengerti perasaan Husen dan merasa sedih karena belum pernah menghadiri acara-acara penting dalam hidup anaknya. Meski begitu, mereka tetap bersemangat untuk menghadiri wisuda Husen dan merencanakan perjalanan dengan baik.

Yani juga bercerita tentang pencariannya untuk pekerjaan baru yang lebih dekat dan lebih stabil. Yanti mendukung penuh keputusan Yani untuk mencari pekerjaan yang aman dan memberikan penghasilan yang cukup. Mereka juga membahas rencana Yani untuk mengembangkan usaha sampingan sebagai tambahan penghasilan.

Percakapan mereka diwarnai dengan tawa dan canda, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kasih sayang. Mereka berbicara tentang segala hal mulai dari rencana keberangkatan hingga kemungkinan tinggal di tempat baru setelah menikah. Yani berencana mengajukan cuti selama empat hari agar bisa menghabiskan waktu lebih lama di Malang.

Pada akhirnya, Yanti dan Yani sepakat untuk terus berkomunikasi dan memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Pagi itu terasa lebih cerah dengan obrolan hangat mereka, diiringi harapan dan doa untuk masa depan yang lebih baik. Yanti merasa bahagia bisa mendukung anak-anaknya meski jarak memisahkan mereka. #371 *v*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline