Lihat ke Halaman Asli

Selamat Datang KMA 450

Diperbarui: 26 Juli 2024   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Yani adalah seorang guru di salah satu Madrasah Tsanawiyah di Bandung, Jawa Barat. Setiap harinya, dia berusaha memberikan yang terbaik untuk anak didiknya. Hari itu, setelah mengajar, Yani memeriksa pesan-pesan di grup WhatsApp komunitas guru. Banyak diskusi yang terjadi, terutama terkait perubahan dalam muatan kurikulum yang diatur oleh Kementerian Agama (KMA).

Seorang rekan guru bertanya, "Assalamualaikum Bunda? Untuk muatan kurikulum perihal JP apa ada perubahan, Bunda?"

Yani membaca pesan itu dan menghela napas. Banyak guru yang khawatir tentang perubahan ini. Dia pun mengirim pesan, "Harap bersabar karena KMA-nya launching besok, tanggal 10 Juli. Terima kasih infonya, Bu Khotim. Kita tunggu share KMA-nya setelah launching besok."

Hari berikutnya, tepat pada tanggal 10 Juli, Yani dan rekan-rekannya bersiap menyaksikan peluncuran KMA 450 Tahun 2024 yang akan memberikan pedoman implementasi kurikulum pada RA, MI, MTs, dan MA. Dia mengingatkan teman-temannya di grup, "Ayoo, launching bersama KMA 450 Tahun 2024 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada RA, MI, MTs, dan MA." Dia juga membagikan tautan YouTube untuk siaran langsungnya.

Selama menunggu acara dimulai, percakapan di grup semakin ramai. Salah satu anggota bertanya, "Teman-teman, adakah di sini dari MGMP Flores Timur?" Lalu, ada juga yang bertanya, "Bapak/Ibu, izin tanya, apakah madrasah panjenengan ada yang bekerja sama dengan Pearson? Kalau ada mohon japri, kami butuh info. Terima kasih."

Diskusi terus berlanjut tentang berbagai isu kurikulum dan pelatihan. Salah satu pesan yang menarik perhatian Yani adalah, "Bapak/Ibu mohon disampaikan ke pokja penerima bantuan tahun 2024, bahwa Refreshment Fasilitator akan menggunakan materi yang berbeda, yakni lebih fokus kepada penggunaan LMS."

Pesan ini menjelaskan bahwa kegiatan pokja dan refreshment fasilitator adalah dua hal yang berbeda, dan setiap pokja harus menyelesaikan laporan mereka pada bulan Oktober. Yani mengangguk memahami, meski dia tahu akan ada banyak pekerjaan ke depan.

Saat acara peluncuran dimulai, Yani menyimak dengan seksama. Perubahan kurikulum ini sangat penting bagi mereka sebagai pendidik. Acara itu berjalan lancar dan memberikan banyak informasi baru yang akan membantu mereka dalam mengimplementasikan kurikulum baru.

Setelah acara berakhir, diskusi di grup WhatsApp berlanjut. Beberapa anggota masih bingung tentang peran dan materi yang harus disampaikan. Salah satu anggota bertanya, "Apabila kegiatan Pokja tidak terkait dengan refreshment fasilitator, terus yang menjadi narasumber kegiatan Pokja siapa? Materinya apa?"

Jawaban yang diberikan adalah bahwa narasumber diundang oleh pokja dan materi menyesuaikan dengan refreshment 2023 yang berbasis Kurmer dengan modifikasi masing-masing. Beberapa anggota merasa kurang puas dengan jawaban tersebut, namun mereka paham bahwa informasi lebih lanjut akan diberikan seiring berjalannya waktu.

Yani menyadari bahwa pekerjaan sebagai guru tidak hanya tentang mengajar di kelas, tetapi juga mengikuti berbagai perkembangan dan perubahan kebijakan pendidikan. Malam itu, dia menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan baru dengan semangat, sambil terus berkomunikasi dengan rekan-rekannya untuk saling mendukung dan berbagi informasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline