Lihat ke Halaman Asli

Mengenal M. Ahza

Diperbarui: 25 Juli 2024   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

M. Ahza merasa gugup dan berdebar saat pertama kali melangkahkan kakinya ke MTsN 1 Bandar Lampung. Dia ingin melanjutkan pendidikannya di madrasah setelah sebelumnya bersekolah di MIN. Alasan utamanya sederhana: banyak teman sekolah di sini.

Ketika dia diterima di kelas unggulan 7E, perasaannya campur aduk. Ruangan kelas yang bersih, rapi, dan wangi langsung membuatnya merasa nyaman. Bersyukur pula Ahza karena bisa bertemu dengan teman-teman baru yang ramah dan baik. Awalnya dia agak malu-malu untuk berkenalan, tapi semangat dan kepribadian teman-temannya yang positif membuatnya cepat beradaptasi.

Namun, tidak semua pengalaman Ahza di MTsN 1 Bandar Lampung berjalan mulus. Di antara teman-teman yang baik, ada juga yang nakal. Kehadiran mereka sempat mempengaruhi Ahza, membuatnya tergoda untuk ikut-ikutan nakal di beberapa kesempatan, terutama saat MPLS dan kegiatan eskul.

Perjalanan Ahza di sekolah ini juga diperkaya dengan bertambahnya lingkaran pertemanannya. Di aula saat melaksanakan solat atau saat demo eskul, dia bertemu dengan kakak kelas dan siswa-siswa dari kelas lain yang semakin memperluas pergaulannya. Mereka sering mengajak Ahza bermain bola dan aktivitas lain yang menyenangkan.

Setiap hari sekolah, Ahza punya rutinitas tersendiri. Kadang dia datang ke sekolah agak terlambat, tapi tetap bersemangat untuk menghabiskan waktu di sana. Istirahatnya diisi dengan bermain bola atau sekadar makan bersama teman-teman.

Ketika naik ke kelas 8E dan pindah ke gedung baru dekat gerbang masuk utama, Ahza merasa sangat senang. Gedung yang baru dipakai untuk kelasnya begitu bersih dan nyaman. Dia juga menghabiskan waktu untuk menjelajahi seluruh MTsN, menghilangkan rasa kangen setelah liburan yang panjang.

Tapi tidak semua hari adalah hari yang mulus bagi Ahza. Pernah suatu saat, dia terkena teguran dari Bu Lai karena tidak memakai topi saat upacara. Masalah lain juga muncul, seperti saat insiden di musala dengan Pak Winarno yang membuatnya dihukum karena sebuah kejadian kecil dengan temannya.

Kini, di masa-masa pelajarannya, Ahza belajar banyak hal. Dari mata pelajaran seperti PJOK, tahfidz Quran, sampai bahasa Inggris, dia terus berusaha mengasah pengetahuannya. Meski ada tantangan di sepanjang jalan, dia tetap semangat dan berharap bisa terus berkembang di MTsN 1 Bandar Lampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline