Lihat ke Halaman Asli

Memanfaatkan Teknologi, Mengembangkan Potensi

Diperbarui: 12 Juli 2024   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di sebuah madrasah modern di pinggiran kota, terdapat dua guru yang sangat berdedikasi bernama Yani dan Husen. Selain mengajar, mereka juga bertanggung jawab mengelola perpustakaan. Dalam menghadapi era globalisasi, mereka menyadari bahwa peningkatan mutu pendidikan harus melibatkan teknologi, yang kini dianggap sebagai aspek vital untuk memudahkan proses belajar-mengajar.

Mereka berdua menggagas program perpustakaan digital di madrasah mereka. Dengan program ini, para pelajar tidak hanya mendapatkan akses ke berbagai buku dan materi pembelajaran secara online, tetapi juga dapat memanfaatkan media berbasis digital lainnya seperti podcast. Yani dan Husen percaya bahwa podcast dapat menjadi ruang berpikir, kolaborasi, dan argumentasi bagi para pelajar.

Setiap minggu, Yani dan Husen mengadakan sesi podcast di perpustakaan. Dalam sesi ini, para pelajar diajak untuk membuat konten podcast yang edukatif dan menarik. Melalui podcast, para pelajar bisa belajar menyampaikan opini, melakukan tanya jawab, dan berbagi informasi positif. Podcast ini juga membantu mengatasi keterbatasan pengalaman belajar di kelas.

Sebagai fasilitator pembelajaran, Yani dan Husen selalu mendengarkan kebutuhan para pelajar. Mereka memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk membangun kreativitas dan meningkatkan keaktifan mereka dalam berbagai kegiatan di sekolah. Mereka juga mengajak para pelajar untuk mengikuti kompetisi podcast dan menjadi podcaster yang mengisi konten yang membangun.

Selain podcast, Yani dan Husen juga mengadakan kegiatan bedah buku di perpustakaan digital mereka. Setiap bulan, mereka memilih buku yang sesuai dengan minat pelajar untuk diulas dalam forum diskusi. Dalam kegiatan ini, para pelajar diajak untuk berperan sebagai pembicara, mengasah kecakapan berpikir kritis, mengembangkan kreativitas, dan meningkatkan kemampuan komunikasi. Kegiatan ini juga disertai dengan pembuatan resume dalam bentuk video pendek yang dapat ditayangkan di media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube.

Melalui berbagai kegiatan ini, Yani dan Husen berharap dapat menunjukkan kualitas pembelajaran yang positif di media sosial. Mereka ingin memberi ruang dan peluang bagi para pelajar untuk beraktivitas dalam ekspresi, imajinasi, refleksi, dan aksi, sehingga dapat mempertahankan eksistensi dan reputasi yang positif kepada publik. Mereka juga menyadari bahwa media digital merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses kegiatan pembelajaran.

Dengan digitalisasi, Yani dan Husen berharap dapat menciptakan dampak signifikan terhadap pola tingkah laku para pelajar. Mereka ingin mendorong para pelajar untuk menjadi yang terbaik di bidang akademik maupun non-akademik, serta menjadi pelajar yang produktif dan memiliki komitmen, disiplin, dan motivasi yang kuat.

Program perpustakaan digital yang diinisiasi oleh Yani dan Husen bukan hanya tentang memanfaatkan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana mengembangkan potensi para pelajar. Mereka ingin membuka jalan bagi para pelajar untuk terus maju dan berkembang di era digital ini. Perpustakaan digital mereka menjadi simbol inovasi pendidikan yang tidak hanya menyediakan akses pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan kemampuan generasi masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline