Lihat ke Halaman Asli

Saat ini..., Aku ingin...

Diperbarui: 12 Juli 2024   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat ini, suasana grup WhatsApp KBMN dipenuhi dengan antusiasme saat Dita mengumumkan tantangan kedua. Setiap anggota grup segera merespons dengan semangat, menunjukkan betapa aktif dan kompaknya komunitas ini. Aku sendiri merasakan getaran kegembiraan saat membaca pesan Dita, merasa terdorong untuk ikut serta dan menyelesaikan tantangan dengan sebaik-baiknya.

Aku ingin memulai tantangan ini dengan kalimat pembuka yang kuat dan menggugah. Saat ini, aku sedang duduk di meja kerjaku, berpikir keras tentang apa yang ingin kutulis. Ide-ide berputar di kepalaku, dan aku berharap bisa menuangkan pemikiranku dengan jelas dan menarik. Aku ingin tulisan ini tidak hanya memenuhi tantangan, tetapi juga memberikan inspirasi bagi teman-teman di grup.

Asep, salah satu anggota grup, memulai dengan deskripsi detail tentang lemari hitam di depannya. Deskripsinya begitu hidup sehingga aku hampir bisa melihat lemari itu sendiri. Aku ingin bisa menulis dengan deskriptif seperti itu, membawa pembaca ke dalam dunia yang kuciptakan. Setiap detail, setiap kata, harus memiliki makna dan tujuan.

Kemudian ada pesan dari anggota lain yang menggambarkan printer hitam di pojok ruangan mereka. Mereka berharap printer itu tetap berfungsi dengan baik meskipun sudah tua. Cerita sederhana ini mengingatkanku pada betapa pentingnya hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari kita. Aku ingin bisa menangkap esensi dari momen-momen seperti itu dalam tulisanku.

Saat ini, aku sedang memikirkan bagaimana menyusun kalimat-kalimat yang indah dan bermakna. Aku ingin menulis tentang sepatu hitam yang sedang kupakai, seperti yang dilakukan oleh salah satu anggota grup. Sepatu ini mungkin terlihat biasa, tetapi bagiku, sepatu ini memiliki banyak kenangan dan cerita di baliknya. Aku ingin menceritakan kisah-kisah tersebut dengan cara yang menarik.

Sementara itu, Ari berbagi keinginannya untuk rebahan dan mengosongkan pikiran dari pekerjaan. Pesan ini membuatku merenung tentang keseimbangan antara pekerjaan dan istirahat. Saat ini, aku merasa bahwa menulis bisa menjadi cara untuk melepaskan diri dari stres sehari-hari. Aku ingin menulis dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih, menemukan kedamaian dalam kata-kata.

Aku juga terinspirasi oleh anggota grup yang berbicara tentang ambisi mereka untuk menulis setiap hari dan bercita-cita menjadi profesor. Semangat mereka mengingatkanku pada mimpiku sendiri untuk menjadi penulis yang diakui. Aku ingin menulis dengan tekun dan konsisten, menjadikan menulis sebagai bagian dari kehidupanku sehari-hari.

Saat ini, aku juga tergerak oleh pesan yang menyentuh tentang harapan untuk Palestina. Aku ingin tulisanku tidak hanya menghibur, tetapi juga menyuarakan keadilan dan perdamaian. Aku ingin belajar menulis dengan tujuan, menggunakan kata-kata untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat.

Pada akhirnya, Dita memberikan apresiasi atas usaha kami dalam tantangan ini. Saat ini, aku merasa bangga telah berpartisipasi dan menantikan tantangan berikutnya. Aku ingin terus berkembang dan belajar dari setiap kesempatan, menjadikan pengalaman ini sebagai batu loncatan untuk mencapai impian besarku. Dengan setiap kata yang kutulis, aku semakin yakin bahwa menulis adalah jalan yang tepat bagiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline