Saat kecil, Pantai Pasir Putih adalah destinasi wajib setiap kali Lebaran tiba. Di masa itu, pantai ini penuh dengan kenangan manis, pasir putihnya yang lembut di kaki, ombak yang tenang, dan suara riang anak-anak yang bermain di tepi pantai. Namun, setelah puluhan tahun, kesempatan untuk kembali ke pantai ini akhirnya datang.
Sayangnya, pantai ini dekat dengan daerah industri, dan itu terasa. Kebersihan masih menjadi masalah utama. Kotak sampah kurang memadai dan kesadaran pengunjung untuk menjaga kebersihan juga rendah. Banyak sampah berserakan di pinggir pantai, terutama di dekat air, membuat pengalaman mandi dan bermain di tepi pantai kurang menyenangkan.
Namun, jika pantai ini dikelola dengan baik, potensi rekreasinya sangat besar. Lokasinya yang strategis di sisi Jalan Lintas Timur membuatnya mudah dijangkau. Parkir yang luas dan pantai yang dangkal menjadikannya tempat yang ideal untuk keluarga. Anak-anak bisa bermain air dengan aman, dan area daratannya datar, cocok untuk acara kumpul-kumpul seperti family gathering.
Pantai ini juga menjadi gerbang bagi wisatawan yang ingin memancing di perairan sekitar Pulau Pingping, Pulau Condong, dan Pulau Bule. Meskipun pantai utama kotor, Pulau Condong yang berdekatan menawarkan pengalaman berbeda. Pantainya bersih, pasirnya halus, dan airnya jernih, sempurna untuk berenang dan melihat terumbu karang.
Selama liburan, pantai ini ramai sekali. Meski demikian, anak-anak tampak sangat senang bermain pasir dan mandi di tepi pantai. Banyak yang menyewakan ban dan tikar, menambah kenyamanan. Tiket masuk 10 ribu per orang naik menjadi 20 ribu saat libur Lebaran, namun fasilitas dan kebersihan masih perlu ditingkatkan.
Perjalanan dari Kota Bandar Lampung ke Pantai Pasir Putih hanya sekitar 30 menit, dengan jarak sekitar 16 kilometer. Pantai ini mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun angkutan kota. Di sepanjang pantai, banyak kios yang menyediakan kamar mandi dan layanan penyewaan perahu atau ban.
Meskipun pengelolaan pantai ini dilakukan oleh tentara, sayangnya, hal ini belum mampu mengatasi masalah kebersihan yang ada. Biaya masuk dan retribusi terasa mahal jika dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia. Jika saja pantai ini dikelola dengan lebih disiplin, Pantai Pasir Putih bisa menjadi salah satu destinasi wisata terbaik di Lampung.
Di balik semua kekurangan, pantai ini tetap menyimpan kenangan masa kecil yang tak terlupakan, dan sekarang, aku bisa memperkenalkannya kepada anak-anak, melanjutkan tradisi yang telah dimulai bertahun-tahun lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H