Pertemuan malam ini pada Rabu, 23 Agustus 2023, membawa topik yang menghangatkan, "Menulis dengan Hati". Meski lelah pasca kegiatan Agustusan masih terasa, semangat menulis tak surut. Narasumber kita, Mutmainah, M.Pd, akan membahas tentang pelibatan hati dalam menulis yang juga akan menyentuh hati. Bertindak sebagai moderator adalah Widya Arema. Mari kita simak paparannya.
Menulis dengan Hati: Menulis dengan hati berarti menggunakan hati sebagai sumber inspirasi untuk tulisan kita. Ini mengingatkan kita bahwa tulisan tidak hanya tentang logika dan pengetahuan, tetapi juga tentang perasaan. Hati adalah sumber ide, inspirasi, dan emosi yang bisa memengaruhi pembaca dengan cara yang lebih mendalam.
Libatkan Emosi: Tulisan yang baik harus membangkitkan emosi pada pembaca. Ini membuat tulisan lebih hidup dan memudahkan pembaca merasakan apa yang ingin disampaikan penulis. Emosi yang positif seperti kebahagiaan, harapan, atau cinta dapat membuat tulisan lebih kuat dan memikat.
Libatkan Panca Indera: Memanfaatkan panca indera membantu pembaca merasa seolah-olah mereka benar-benar berada di dalam cerita. Ini menciptakan pengalaman membaca yang lebih mendalam dan kuat. Dengan menggambarkan apa yang bisa dilihat, didengar, dan dirasakan, pembaca akan lebih terlibat dalam cerita.
Menulis Sesuatu yang Disukai: Penulis harus menulis tentang topik yang mereka nikmati dan pahami. Ini memberikan tulisan itu sendiri sebuah keaslian yang sulit ditiru oleh orang lain. Ketika penulis menikmati proses menulisnya, itu akan tercermin dalam tulisan mereka.
Jangan Mengharap Pujian: Menulis harus dilakukan karena hasrat untuk menyampaikan sesuatu yang berguna atau menghibur, bukan semata-mata untuk mendapatkan pujian. Ketika motivasi kita adalah membantu atau memberikan wawasan kepada pembaca, kita akan tetap termotivasi untuk menulis tanpa peduli apakah kita dipuji atau tidak.
Kenali Pembaca dan Pesan: Memahami siapa target pembaca kita dan apa yang ingin kita sampaikan kepada mereka adalah kunci untuk menulis dengan efektif. Pesan kita harus sesuai dengan kebutuhan dan minat pembaca agar tulisan kita memiliki dampak yang diinginkan.
Baca dan Baca: Membaca adalah bahan bakar bagi penulis. Semakin banyak kita membaca, semakin banyak ide, bahasa, dan wawasan yang kita peroleh. Membaca juga memperkuat hubungan antara membaca dan menulis, seperti yang disebutkan dalam penelitian Stephen D. Krashen.
Jujur dan Konsisten: Konsistensi adalah kunci keberhasilan dalam menulis. Ketika kita terus menulis dengan disiplin, kita akan memperbaiki ketrampilan menulis kita seiring waktu. Selain itu, kejujuran dalam tulisan sangat penting. Kata-kata yang tertulis tidak bisa berbohong, dan mereka mencerminkan isi hati penulis.
Dengan memperhatikan panduan ini, diharapkan para penulis dapat menulis dengan hati yang penuh, sehingga karya mereka akan mampu menyentuh hati pembaca dengan lebih mendalam. Terima kasih kepada narasumber dan seluruh peserta yang hadir dalam pertemuan kali ini. Semoga kita semua menjadi penulis yang lebih baik dengan menyelipkan kejujuran dan kehangatan hati dalam setiap kata yang kita tulis. (*V*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H