Lihat ke Halaman Asli

Silaturahim Keluarga Mbah Djoyo

Diperbarui: 12 Mei 2024   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Pada tanggal 12 Mei 2024, sebuah perjalanan yang penuh makna telah dimulai oleh  Trisiwi, yang berangkat ke Metro pada pukul tujuh pagi. Melalui jalan Soekarno-Hatta, perjalanan sejauh lima puluh kilometer itu ditempuh dalam waktu satu setengah hingga dua jam. Acara silaturahim keluarga mbah Djoyodiharjo, yang diadakan oleh Ganjar Agung, dibuka dengan hangat oleh Agung, putra dari pasangan Bu Sowiyah dan Bapak Suwarjo. 

Acara tersebut berlangsung dengan serangkaian agenda yang meliputi pembukaan, sambutan hangat dari tuan rumah, penetapan jadwal pertemuan berikutnya, dan doa bersama yang menyentuh hati. Setelah acara resmi ditutup, suasana menjadi lebih santai saat semua peserta berkumpul untuk makan siang bersama, menikmati kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan.

Tradisi silaturahmi ini, yang diadakan setiap dua bulan sekali, merupakan momen penting bagi keluarga besar yang berasal dari berbagai daerah seperti Bandar Lampung, Probolinggo, Rumbia, Gotong Royong, Pringsewu, Trimurjo, dan tentunya kota Metro. Momen ini tidak hanya menjadi ajang berkumpul, tetapi juga sebagai sarana untuk saling berbagi, bertukar pikiran, dan menjaga ikatan keluarga yang kuat. 

Setelah makan siang, beberapa peserta yang hadir merasa terpanggil untuk mengunjungi Pringsewu, dimana salah seorang anggota keluarga, Bu Waliyah, sedang menjalani perawatan. Keputusan untuk berangkat bersama menunjukkan solidaritas dan kepedulian yang mendalam antar anggota keluarga, yang selalu siap untuk saling mendukung di kala suka maupun duka.

Dokumen Pribadi

Perjalanan ke Pringsewu itu sendiri bukan hanya sekedar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan emosional yang menggambarkan nilai-nilai kekeluargaan yang dijunjung tinggi. Setiap pertemuan, setiap perjalanan, dan setiap doa yang dipanjatkan bersama, semuanya menjadi bagian dari jalinan cerita keluarga mbah Djoyodiharjo yang kaya akan kasih sayang dan kebersamaan. Ini adalah cerminan dari budaya yang kental dengan nilai-nilai gotong royong, dimana setiap individu tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi, tetapi juga kepentingan bersama sebagai satu keluarga besar.

Dokumen Pribadi


Dalam setiap pertemuan, ada cerita yang dibagikan, ada tawa yang terbahak, ada air mata yang terurai, dan ada harapan yang terpatri. Silaturahmi keluarga mbah Djoyodiharjo bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga warisan yang akan terus dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Ini adalah bukti bahwa jarak dan waktu tidak akan pernah menjadi penghalang bagi keluarga yang ingin terus terhubung dan tumbuh bersama dalam kehangatan dan kasih sayang.

Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline