Lihat ke Halaman Asli

Perjuangan Mamas Menempuh Pendidikan

Diperbarui: 10 Januari 2024   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mamas, seorang mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Arab di program pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, mendapati dirinya dalam rentetan tantangan yang kompleks. Keterlambatannya lulus membawa beban finansial, di mana ia harus membayar biaya semester 5 sebesar 5 juta rupiah dan biaya hidup bulanan sebesar 2 juta rupiah. 

Selain itu, kebutuhan lainnya, termasuk biaya penelitian dan kebutuhan sehari-hari, sudah mencapai 20 juta rupiah. Di tengah kepadatan jadwal, Mamas juga dikejar deadline untuk menyelesaikan penelitian di kampus IKHAC.

Mamas adalah individu yang memiliki semangat tinggi terhadap pendidikan dan bahasa Arab. Meskipun harus menyelesaikan studi pascasarjana, ia terus berusaha untuk memberikan yang terbaik. Dalam perjalanannya, Mamas merencanakan langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan keuangan yang dihadapinya.

Untuk membayar biaya semester dan biaya hidup bulanannya, Mamas mencari pekerjaan paruh waktu yang sesuai dengan keahliannya. Ia memilih pekerjaan di bidang pendidikan dan bahasa Arab, sehingga ia dapat menggabungkan pekerjaan dengan minatnya dalam studi.

Beban keuangan yang tidak mudah dihadapi, terutama dengan tuntutan penelitian yang meningkatkan kompleksitas hidupnya. Meskipun demikian, Mamas tetap mempertahankan dedikasinya. Dia mengorganisir waktu dengan cermat, mencari dukungan dari dosen pembimbingnya, dan memanfaatkan fasilitas kampus dengan sebaik mungkin.

Sementara itu, Mamas juga mendengar kabar gembira bahwa adiknya bercita-cita untuk kuliah. Meskipun keuangan keluarga sedang dihadapkan pada tantangan, Mamas tidak ingin menghalangi impian adiknya. Dengan penuh tekad, Mamas memutuskan untuk memberikan dukungan finansial sebisa mungkin kepada adiknya agar bisa mewujudkan cita-citanya.

Di tengah kepadatan tugas dan tenggat waktu yang ketat, Mamas menemukan kekuatan dalam melihat pendidikan sebagai seni harmoni. Ia memandang setiap tantangan sebagai melodi yang, ketika dihadapi dengan tekad dan kesabaran, akan membawanya kepada prestasi yang membanggakan. Dalam irama penelitian di kampus IKHAC, Mamas berusaha menciptakan simfoni keberhasilan yang melibatkan segala aspek kehidupannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline