Lihat ke Halaman Asli

PERLU ADANYA LANDMARK PALUTA

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di Jakarta ada Monas, Padang ada Jam Gadang, Bandung ada Gedung Sate, NAD ada Masjid Baiturrahman dll...


"Landmark atau Markah Tanah adalah fitur geografis yang digunakan oleh pengelana
dan lainnya untuk menemukan jalan mereka kembali.
...Pada zaman modern, markah tanah merupakan sesuatu yang mudah
dikenali, seperti monumen, bangunan atau struktur lainnya"
(sumber: Wikipedia)

Menurut saya di daerah Paluta juga sudah perlu dibangun sebuah Landmark sebagai simbol atau kebanggan Paluta, sehingga setiap ada kunjungan wisatawan baik itu domestik maupun mancanegara dapat mengabadikannya sebagai bukti bahwa mereka telah berkunjung ke daerah Paluta.

Landmark tersebut bisa berbentuk tugu, monumen, patung dll. Namun yang paling penting adalah landmark tersebut harus relevan mewakili kondisi atau ciri khas  masyarakat di daerah Paluta. Menurut saya sebagai daerah peternakan penghasil lembu dan kerbau, landmark Paluta dapat berbentuk kerbau atau lembu tersebut, sehingga daerah ini dapat dikenal karena ciri khasnya tersebut.

Sebenarnya, Paluta memiliki candi portibi yang sangat terkenal di daerah ini yang berpotensi menjadi landmark di daerah ini. Namun sebagai daerah yang penduduknya mayoritas menganut agama islam dan tidak bermaksud mendiskriminasikan agama atau kepercayaan tertentu, menurut saya candi tersebut sepertinya kurang relevan dan tidak mewakili masyarakat Paluta.

Diharapkan, dengan adanya landmark tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, baik itu wisatawan dalam negeri (domestik) maupun wisatawan mancanegara (internasional), sehingga dapat meningkatkatkan perekonomian di daerah Padang Lawas Utara. Untuk itu Kementerian Budaya dan Pariwisata yang untuk sekarang masih tergabung dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga di Paluta, harus bekerja keras untuk meningkatkan pariwisata, serta kesadaran masyarakat terhadap Pariwisata harus berjalan beriringan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline