Lihat ke Halaman Asli

Anda Belum Pantas Mencaci Maki Pejabat Negara Kalau Tidak Bayar Pajak..

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ijinkan saya membuka tulisan ini dengan sebuah pertanyaan:
"Apakah kita sebagai rakyat di republik yang besar dan (katanya) kaya ini sudah merasakan kemakmuran dan kesejahteraan seperti diamanatkan dalam UUD 1945?"

Saya yakin sebagian besar jawaban anda adalah "belum..!".
Untuk hal ini saya sangat amat setuju...

Maka saya akan melanjutkan dengan pertanyaan berikut ini..

"Kenapa Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah dan potensi sumber daya manusia yang luar biasa masih belum bisa sejajar dengan bangsa maju lainnya di dunia..?
"Apa yang salah dalam pengurusan bangsa ini"

Saya yakin sebagian besar jawaban anda adalah" "karena bangsa ini masih dipenuhi oleh orang yang bermental rendah dan pejabatnya banyak yang korup, tak tahu malu..!"
Sekali lagi, untuk hal ini saya sangat amat setuju...

Mari kita beranjak kepada pertanyaan beikutnya..
"Apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki hal tersebut.??"

Untuk hal ini saya rasa jawabannya beragam.. Tapi pasti ada yang menjawab seperti ini:
"ya kita masukan saja pejabat yang korup itu ke dalam penjara.! Kita tangkap dan buat malu mereka sampai dengan 7 turunan kayak Soeharto dan kroni-roninya..
Enak saja mereka hidup mewah ditengah kondisi masyarakat yang masih bergelut dalam kemiskinan..!"

Menanggapi hal terakhir, ijinkan saya yang bertanya..!?
"sudahkan anda (yang mengaku rakyat) membayar pajak dengan benar..???"
"jika belum, maka anda tidak berhak untuk mencaci maki mereka.."
"karena duit yang mereka tilep dari kantong negara adalah bukan duit anda..!"
"itu adalah duit rakyat lainnya yang diserahkan pada negara dalam bentuk pajak..!"
"tidak ada sepersen pun uang anda didalamnya.."
"anda tidak pantas marah, tapi rakyat lainnya itulah yang harusnya marah besar..!"

terimakasih..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline