Lihat ke Halaman Asli

Juara Liga Indonesia Ikut LCA, Sumpeh Loe(h) ?

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Akhirnya setelah dilalui dengan dengan berbagai macam drama di dalam dan di luar lapangan, kedua kompetisi sepakbola di Indonesia telah menghasilkan juara baru walau masih ada beberapa pertandingan tersisa. Pada IPL yang merupakan kompetisi resmi PSSI, PS Semen Padang menjadi tim terbaik. Mungkin SP adalah klub yang paling siap ketika IPL ini diluncurkan baik dari sisi tim maupun manajemennya. Dalam perjalananannyapun, mereka relatif terbebas dari masalah financial yang banyak dialami klub klub pesaingnya. ‘ Persiapan adalah salah satu kunci kemenangan ‘ begitu kata salah seorang Jendral Sekutu yang sukses dalam Perang Dunia II, Douglas Mac Arthur

Seminggu sebelumnya Sriwijaya FC Palembang juga mengukuhkan dirinya menjadi jawara kompetisi tidak resmi yaitu Indonesia Super League ( ISL ). Sriwijaya bahkan seolah telah meraih ‘pole position’ ketika ISL baru melakoni beberapa pertandingan. Hanya Persipura Jayapura yang sanggup menyainginya sebagai kuda pacu hingga matchday ke 30. Dibanding para pesaingnya Sriwijaya FC relative tidak terganggu factor teknis dan non teknis dan berdampak terhadap penampilannya yang ciamik disetiap pertandingan.

Kemudian dengan hadirnya dua juara baru tersebut ternyata memunculkan polemic baru dikalangan pendukungnya siapa yang berhak mewakili Indonesia di pentas Liga Champion Asia tahun depan . Menurut saya, harapan yang wajar dari pendukung kedua klub mengingat selama ini memang juara Liga Indonesia ( dari Ligina hingga ISL ) selalu otomatis berhak mewakili Indonesia di Liga tier 1 antar klub di Asia tersebut. Tapi hendaknya harapan tinggi ada baiknya juga melihat realitas, jadi nanti kalau harapan tidak terpenuhi tidak terlalu kecewa terus ngamuk. Kalau di tulisan sebelumnya opini lebih banyak berkutat pada aspek legalitas kompetisi, saya mengajak anda untuk melihat realitas yang lain. Emang tahun depan kita masih punya jatah untuk ikut LCA ?

Sekedar untuk diketahui, sejak tahun 2008 AFC telah memperbaharui system dan regulasi baru untuk LCA yang mengadopsi UEFA Champion League yang syaratnya semakin ketat mengacu pada profesionalisme sepakbola modern. Di tahun pertama LCA system baru tersebut, Indonesia yang sebenarnya dapat dua jatah direct slot malah jadi korban akibat kelalaian pengurus PSSI yang terlambat mendaftarkan Persipura dan Arema ke AFC, sehingga digantikan wakil dari Thailand dan Vietnam yang sebenarnya tidak masuk dalam criteria AFC. Selanjutnya dari tahun 2009 ke 2011 kita dapat dua jatah ( 1 direct, 1 play off ). Pada tahun tahun tersebut wakil wakil kita ( Sriwijaya, Persipura, Arema dan PSMS ) gagal total menunjukkan prestasi. Yang mendapat jatah langsung di babak grup semua jadi juru kunci dan jadi lumbung gol dan yang dapat jatah play off semua tersingkir dan terlempar ke AFC Cup. Dan di tahun 2012 Indonesia hanya diberi jatah 1 untuk play off. Jatah 1 direct yg sebelumnya dinikmati Indonesia diberikan ke Thailand yang dalam assessment terakhir hasilnya lebih baik dari Indonesia.Bahkan karena konflik di PSSI, jatah play off tersebut harus diperjuangkan sampai ke badan arbitrase olahraga ( CAS ) dan hasil akhirnya kita tahu Persipura dikalahkan oleh Adelaide United.

Nah, melihat fakta dari tahun ke tahun jatah yang diberikan oleh AFC terus berkurang karena performa klub-klub kita di LCA yang buruk. Ada kemungkinan jatah Indonesia ke LCA tahun depan hilang diambil negara lain entah Vietnam atau mungkin Malaysia. Kepastiannya akan kita ketahui November ini dan juga tergantung lobby wakil kita di AFC. Masihkah AFC mempunyai ‘belas kasihan’ untuk Indonesia? Jadi jangan terlalu yakin Semen Padang atau Sriwijaya ikut LCA tahun depan.

Sebenarnya yang lebih pasti itu jatah untuk AFC Cup sebagai kompetisi tier 2 di Asia. Tahun ini kita punya wakil Arema berhasil melaju babak 8 besar. Sebenarnya kalau dalam kondisi normal, setelah Persipura tersingkir dalam play off LCA kemarin harusnya mendapat jatah ikut AFC Cup. Tapi karena soal teknis ( schedule ) Persipura gagal ikut. Di ajang AFC Cup, wakil wakil kita lumayan berbicara banyak karena lawannya boleh dibilang sepadan. Tapi meski begitu, saya juga berharap masih ada wakil kita di LCA tahun depan. Berharap sih boleh boleh saja asal realistis juga, bukan begeto?

Salam,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline