Di kehidupan kita pasti sudah tak asing dengan yang namanya iklan. Kita sering melihatnya baik di televisi, saat di jalan, atau bahkan mendengarnya di radio. Seiring perkembangan zaman, iklan tidak hanya dipasang di beberapa media eletronik dan massa saja, tapi juga di internet, baik dalam bentuk gambar diam maupun bergerak (animasi/video), saat kita menonton film di bioskop, atau di media yang bergerak seperti kendaraan.
Iklan sendiri tidak hanya berperan dalam memasarkan atau memperkenalkan produk berupa barang atau jasa ke khalayak umum, tapi juga berfungsi sebagai media kampanye dalam hal politik, atau himbauan kepada masyarakat. Ada berbagai macam jenis iklan, salah satunya adalah iklan komersial yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk yang berupa jasa atau barang.
Ada salah satu iklan komersil yang menarik perhatian saya saat iklan ini ditayangkan di youtube.com. iklan ini sering muncul sebagai selingan saat hendak menonton video yang ingin kita tonton, yang lebih menarik perhatiannya lagi adalah konsep yang diusung di iklan ini. Ini adalah iklan telepon genggam terbaru yang dikeluarkan perusahaan elektronik asal Taiwan yaitu ASUS, yang bertujuan untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan produk terbarunya ke masyarakat umum yaitu ASUS Zenfone Max.
Sekilas tentang ASUS Zenfone Max
Handphone ini nampak seperti handphone yang muncul di pasaran pada umumnya, berbentuk candy bar, dengan layar sentuh dan ukuran layar yang cukup besar. Namun disini aspek yang ditekankan atau kelebihan utama yang ditonjolkan adalah baterai telepon yang tahan lama saat pertama kali diisi, yaitu bisa bertahan sampai 38 hari. Hal ini menjawab kebutuhan bagi para manusia modern yang menginginkan telepon genggam yang tahan lama dengan fitur-fitur yang apik, sehingga tak perlu keluar dari rumah dan bingung dalam mencari colokan untukmengisi baterai telepon genggam ataupun membawa power bank.
Kupas Tuntas Iklan Low Battery vs Speed Rapper
Agensi : SuperHeroes, New York, USA
Executive Creative Director: Rogier Vijverberg
Art Director : Ola Syse, Arthur Manduapessy
Penulis Skenario : Elliot Stewart-Franzen, Dimitri Hekimian