Lihat ke Halaman Asli

Mozes Adiguna Setiyono

Seorang keturunan Tionghoa tetapi hati tetap Merah Putih.

Oposisi Suriah Paksa Warga Kristen Masuk Islam

Diperbarui: 5 Januari 2017   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah gereja di Ma'loula

Pasukan oposisi Suriah bersama kelompok teroris Jabhat Al Nusra (salah satu dari dua sayap Al Qaida di Suriah) berhasil menduduki kota kecil Ma'loula setelah bertempur selama dua hari melawan pasukan pemerintah Suriah. Pada tanggal 8 September 2013, Tentara Arab Suriah berhasil dipukul mundur dari Ma'loula setelah kedua kelompok tersebut mendapatkan bala bantuan. Beberapa negara Barat kini semakin khawatir untuk membantu pihak oposisi Suriah mengingat Tentara Pembebasan Suriah terus-menerus disusupi oleh kelompok-kelompok ekstremis. Kelompok-kelompok ekstremis tersebut ingin menjadikan Suriah sebagai negara dengan ideologi syariah Islam.

Kota kecil bersejarah ini berjarak sekitar satu jam dari ibukota Damaskus. Mayoritas penduduk kota kecil tersebut beragama Kristen. Sebagian besar penduduk di sana juga masih menggunakan bahasa Aram, bahasa yang sama dipakai oleh Yesus Kristus. Kota kecil Ma'loula telah terdaftar di UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) sebagai salah satu situs warisan dunia.

Setelah diduduki oleh pasukan oposisi dan kelompok teroris Jabhat Al Nusra, para penduduk kota Ma'loula yang mayoritas Kristen dipaksa untuk masuk Islam. Para penduduk dihadapkan dengan dua pilihan : masuk Islam atau dipenggal. Seperti yang diberitakan oleh Dailymail tanggal 8 September 2013, salah satu warga Ma'loula melihat seorang milisi berjanggut meneriakkan "Allahu akbar!" sambil menyerang rumah-rumah warga Kristen dan gereja-gereja. Sebuah gereja dibakar dan dua gereja lainnya dijarah oleh para milisi. Salah seorang warga lainnya juga mengatakan : "Saya melihat para milisi merebut lima desa dan mengancam warga dan berkata : Masuk Islam atau Anda akan dipenggal." "Saya mendengar beberapa tembakan lalu tiga orang tergeletak mati di tengah jalan", berikut kesaksian lain warga Ma'loula. "Mengapa Obama mendukung mereka?" tambahnya.

Pasukan oposisi Suriah

Sebagian besar dari pasukan Tentara Pembebasan Suriah dan Jabhat Al Nusra bukan berasal dari Suriah. Mereka adalah milisi-milisi asing yang ikut bertempur untuk menumbangkan kekuasaan presiden Suriah Bashar al-Assad. Para milisi asing ini rela berangkat ke Suriah untuk bertempur karena alasan agama. Para penduduk Ma'loula mengaku mendengar ucapan pasukan oposisi dalam dialek yang berbeda-beda. Para penduduk mendengar ucapan-ucapan pasukan oposisi mulai dari dialek Tunisia hingga dialek Libya kemudian juga dari dialek Maroko hingga dialek Chechnya.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline