Lihat ke Halaman Asli

Moza WahyuAdrianti

Mahasiswa 2023 Universitas Airlangga

"Mengatasi Bullying: Pentingnya Edukasi tentang Konsekuensi Perilaku"

Diperbarui: 30 Mei 2024   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Moza Wahyu Adrianti

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bullying atau perundungan berasal dari kata rundung yang artinya mengganggu, mengusik terus menerus dan menyusahkan. Bullying atau perundungan dapat terjadi pada siapa pun tidak memandang ras, suku, budaya, agama, usia, dan juga gender. Bullying bisa terjadi dimana saja mulai dari sekolah, tempat kerja, lingkungan rumah, dan media sosial.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi kita untuk memberikan edukasi yang menyeluruh tentang konsekuensi dari perilaku bullying. Dengan memehami dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan mereka, idividu akan lebih cenderung untuk menghindari perilaku bullying dan membangun lingkungan yang lebih aman.

 Ada dua jenis “Bullying” yang wajib diketahui yakni secara Verbal maupun non-verbal. “Bullying verbal” merupakan tindakan perundungan atau intimidasi yang dilakukan dengan kata-kata untuk menyakiti hati, merendahkan, dan untuk menakuti seseorang. Tindakakan ini tidak meninggalkan bekas luka fisik tapi bullying verbal bisa berdampak serius pada kesehatan mental korbannya. Sebaliknya “Bullying non-verbal” adalah perundungan yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata. Tapi perilaku ini bertujuan sama untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi seseorang. Hal ini juga memberikan dampak buruk bagi mental korbannya.

Adanya edukasi tentang konsekuensi dan dampak perilaku bullying merupakan hal penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif bagi semua orang. Dengan adanya edukasi ini diharapkan pelaku mengerti konsekuensi yang ditimbulkan, diharapkan pelaku bullying akan berhenti melakukan tindakan perundungan dan untuk sisi korban bullying akan berani untuk melawan dan mencari bantuan.

Berikut adalah dampak dari perilaku Bullying:

1. Dampak psikologis: korban bullying akan mengalami tekanan mental yang berat seperti depresi, gangguan kecemasan, dan rendahnya rasa percaya diri. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat.

2. Dampak fisik: Hal ini menyebabkan cedera fisik pada korban, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, korban bisa menjadi sasaran fisik, atau stress yang dialami akibat bullying bisa memperngaruhi kesehatan fisik mereka contohnya dengan cara selfharm atau melukai diri  sendiri.

3. Dampak akademis: Korban bullying seringkali kesulitan berkonsentrasi di sekolah dan mengalami penurunan dalam prestasi akademis. Mereka mungkin merasa tidak aman di lingkungan sekolah dan keuslitan belajar dengan baik.

4. Dampak jangka panjang: Bullying bisa memiliki dampak jangka panjang yang siginfikan bagi korban, bahkan setelah merekan tidak lagi menjadi target bullying. Trauma dari pengalaman tersebut bisa berlanjut ke masa dewasa dan memepengaruhi kehidupan sosial, lingkungan pekerjaan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Tidak hanya dampak bullying terhadap korban, tapi pelaku bullying juga mengalami konsekuensi negatif dari tindakan mereka. Berikut adalah beberapa dampak yang terjadi pada pelaku bullying:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline