Lihat ke Halaman Asli

Peningkatan Minat Berbelanja Online di Masa Pandemi

Diperbarui: 10 Mei 2021   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Virus Covid-19 menyebabkan dibuatnya banyak aturan baru yang mengharuskan kita semua melakukan aktifiktas dari rumah saja seperti belajar dirumah, bekerja dari rumah dan berbelanja dari rumah. Mau tidak mau internet menjadi teman setia untuk melakukan hal hal diatas dan menjadi tempat mencari hiburan dikala bosan. Salah satu platfrom yang meningkat pesat saat pandemi covid-19 ini ialah platfrom berbelanja online.

Belanja online merupakan kegiatan transaksi  jual beli yang dilakukan melalui e-comerece. Trend berbelanja online ini sebenarnya sudah ada sejak lama, namun dengan semakin berkembangnya tekhnologi belanja online menjadi hal yang lumrah dan mudah.

Bahkan untuk produk-produk sehari-hari seperti sabun shampo pun kini tersedia dionline shop, dengan harga yang bisa dibilang lebih murah.

Fenomena berbelanja online saat pandemi sangat meningkat pesat dengan media promosi Instagram, Youtube, Twitter dan TikTok yang saat ini menjadi platfrom hiburan paling sering dikunjungi. Dari platfrom hiburan ini terjadi trend yang disebut " viral " .

Barang yang viralpun banyak sekali macam jenisnya seperti baju, kosmetik, skincare, makanan, mainan, perabot dapur dan lain lain. Ditambah lagi platfrom berbelanja online kini menawarkan banyak promo seperti potongan harga yang cukup besar, gratis ongkos kirim, cashback dan jaminan keaslian barang.

Promo yang ditawarkan platfrom belanja online ini menimbulkan perilaku hedonic dikalangan masyarakat yang dimana barang yang dibeli belum tentu menjadi barang prioritas atau dapat disebut dengan lapar mata.

Ditambah lagi platfrom berbelanja online kini menawarkan banyak promo seperti potongan harga yang cukup besar, gratis ongkos kirim, cashback dan jaminan keaslian barang. Promo yang ditawarkan platfrom belanja online ini menimbulkan perilaku hedonic dikalangan masyarakat yang dimana barang yang dibeli belum tentu menjadi barang prioritas atau dapat disebut dengan lapar mata.

Pemerintah sendiri bahkan mengeluarkan anggaran untuk mensubsidi ongkir pada harbolnas 2021, hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan meningkatnya daya beli masyarakat, produsen dapat meningkatkan produktivitasnya sehingga siklus bisnis berjalan normal. Perekonomian dapat meningkat kembali.

kebijakan ini juga bisa menjadi stimulus bagi pelaku usaha untuk memulai kembali kegiatan bisnis dan solusi untuk mendorong aktivitas ekonomi yang sempat terhambat oleh persoalan pembatasan mobilitas.

DEA MOYAN SAFITRI
PRODI MANAJEMEN S1 UNIVERSITAS PAMILANG




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline