Lagi...hati teriris perih...
Tajam lidahmu buatku terperangah menyelam masa silam saat semua masih belia...
Sebab kita pernah bersama mengayuh sepeda berhati dua...
Cari saja artinya
biar terisi maknanya...
Disini..masih trus selami lagu yang mengalun sore tadi...
Masih pantaskah kita bersama satu sepeda...walau kau trus bertanya berhati dua ...lalu kau cari artinya
Disana ...kerikil masih tajam...
Jauh jalan berliku ujungnya buntu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H