Lihat ke Halaman Asli

Buhairi Rifqa Moustafid

Universitas Gadjah Mada

Pola Asuh Overparenting: Kenali Ciri-cirinya dan Dampaknya pada Anak

Diperbarui: 1 Juli 2024   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pola asuh iverparenting, ciri dan dampaknya (Freepik)

Pola asuh overparenting adalah gaya pengasuhan di mana orang tua cenderung terlalu protektif dan mengontrol setiap aspek kehidupan anak.

Meskipun niat mereka baik, yaitu melindungi dan memastikan kesejahteraan anak, gaya pengasuhan ini dapat berdampak negatif pada perkembangan kemandirian anak.

Berikut ini beberapa ciri-ciri pola asuh overparenting yang perlu dikenali:

Baca Juga: 6 Tips Mengajak Anak Belajar Agar Merdeka Belajar Berlangsung Efektif dan Menyenangkan

1. Mengatur Seluruh Aspek Kehidupan Anak

Orang tua yang menerapkan gaya overparenting cenderung merasa bahwa mereka tahu apa yang terbaik bagi anak.

Oleh karena itu, mereka mengatur dan membuat keputusan untuk setiap aspek kehidupan anak, mulai dari kegiatan sehari-hari hingga pilihan akademik dan sosial.

Meskipun tujuannya adalah untuk melindungi anak secara fisik, mental, dan emosional, hal ini sering kali justru membatasi kebebasan anak.

2. Kekhawatiran Berlebihan

Salah satu tanda paling menonjol dari gaya parenting berlebihan adalah adanya kekhawatiran yang berlebihan terhadap anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline