Lihat ke Halaman Asli

Buhairi Rifqa Moustafid

Universitas Gadjah Mada

Mengapa Overparenting Berbahaya? Menelusuri Dampaknya pada Anak dan Cara Penyelesaiannya

Diperbarui: 26 Juni 2024   00:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak yang memendam kesedihan karena overparenting, kenali dampaknya (PxHere)

Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak.

Salah satu pola asuh yang mendapat sorotan adalah overparenting.

Overparenting terjadi ketika orang tua terlalu protektif dan terlalu terlibat dalam kehidupan anak, sering kali tanpa memberikan ruang bagi anak untuk belajar mandiri.

Studi menunjukkan bahwa overparenting dapat menyebabkan anak kurang mandiri, sulit dalam mengambil keputusan, dan cenderung bergantung pada orang lain.

Dampak dari pola asuh ini juga meliputi masalah kesehatan mental seperti depresi, stres berat, dan gangguan kecemasan.

Berikut beberapa dampak pola asuh overparenting yang perlu diwaspadai oleh para orang tua:

Baca Juga: Aybun, Inilah Tips Efektif Stimulasi Motorik Kasar dan Halus si Bayi 6-9 Bulan dengan Mainan Favoritnya

1. Ketergantungan pada Orang Lain

Anak-anak yang diasuh dengan overparenting cenderung mengandalkan orang lain dalam mengatasi masalah atau membuat keputusan.
   
2. Keterbatasan dalam Menyelesaikan Masalah

Mereka kurang terlatih dalam menghadapi tantangan dan mengelola waktu secara efektif karena terlalu banyak diatur oleh orang tua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline