Lihat ke Halaman Asli

Motulz Anto

TERVERIFIKASI

Creative advisor

Ini Dia Kaitan Bursa Efek Indonesia dengan Bursa Transfer Pemain Sepak Bola?

Diperbarui: 1 Juli 2015   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto milik @motulz)

Beberapa bulan lalu, bangsa kita mengalami sebuah tantangan besar. Sebuah tantangan dari negara tetangga yang sangat jauh dari konflik politik - ya negara tetangga kita itu adalah Thailand. Seorang pengusaha kaya bernama Bee Taechaubol bertekad membeli saham klub AC Milan. Kabar pun berhembus jika modal kuat pengusaha Thailand ini mampu menggoyangkan kekuatan finansial klub tetangga sebelahnya yaitu Inter Milan yang dikomandani oleh pengusaha Indonesia - Erick Thohir.

Persaingan ini makin hangat ketika pemilik AC Milan, enggan menjual mayoritas kepemilikan klub kepada pengusaha Thailand tadi. Hal ini berdasarkan penilaian Silvio Berlusconi sang presiden klub, yang beranggapan ia tidak ingin nasib kendali klub pindah tangan seperti yang telah terjadi di Inter Milan. Di mana kepemilikan klub ini seutuhnya berada di bawah kendali Erick Thohir sebagai pemilih saham mayoritas. Silvio pun dengan bangga dan yakinnya akan siap adu "modal" dengan Erick guna menggaet pemain-pemain baru untuk bergabung dengan tim-nya. Sanggupkah Erick mengimbangi modal pengusaha Thailand tersebut?

Liga Italia memang berbeda dengan Liga Inggris. Di Italia, pemilik klub punya peranan dan kendali penuh atas transaksi transfer pemain di lantai bursa, jika di Inggris pelatihlah yang pegang kendali. Di sinilah tantangan Erick Thohir sebagai "pemimpin" diuji. Strategi, taktik, pengelolaan modal, dan hubungan kerja tentu musti dikendalikan dengan baik oleh Erick. Salah satu strategi menggemaskannya adalah, Erick berhasil menggaet pemain cemerlang Perancis Geoffrey Kondogbia. Kenapa cemerlang? Karena Kondogbia adalah salah satu pemain incaran AC Milan. Silvio sudah merasa di atas angin atas transfer pemain 22 tahun tersebut. Namun apa yang terjadi? Erick berhasil membuat kesepakatan lebih jitu dengan Kondogbia yang langsung bergabung ke tim Erick.

Menjadi pemimpin memang tampak membanggakan dan keren. Akan tetapi siapa yang tahu jika seorang pemimpin itu ternyata harus melewati masa-masa yang sangat kritis? Pemimpin yang tangguh tentu akan kuat dalam menghadapi situasi kritis atau anjlok. Keputusan demi keputusan harus segera diambil dan dalam saat bersamaan harus mampu menghitung plus-minus, untung-rugi, peluang atau ancaman dalam waktu singkat.

Lantas apa hubungannya kisah Erick Thohir tadi dengan Bursa Efek Indonesia? Dulu mungkin tidak ada hubungannya, namun kini siapa yang sangka ternyata kakak kandung Erick Thohir itu adalah Boy Thohir (Garibaldi Thohir)? Yang kini memegang pucuk pimpinan Bursa Efek Indonesia? Boy Thohir bukan pengusaha kemarin sore. Ia memiliki sepak terjang dan lika-liku yang tidak kalah menantang dengan adiknya. Boy Thohir mungkin lebih banyak dikenal sebagai pemimpin Adaro Energi. Beberapa waktu lalu bercerita bagaimana situasi industri batu bara yang meluncur bebas hingga membuat amburadul para pengusaha batu bara di Indonesia? Di saat krisis itu, Boy tidak lantas panik dan liar dalam mengambil keputusan. Ia "menambatkan" kapal perusahaannya di sektor pembangkit listrik dengan bahan bakar batu bara. Tidak untung besar namun menurutnya "ombak" harga di sana lebih tenang dan "kapal" Adaro menjadi lebih mudah dikendalikan. Dalam kondisi tenang dan stabil tersebut Boy lebih mudah untuk berfikir dan berstrategi ke depan.

Kini, Adaro melejit di kancah industri pembangkit listrik tenaga batu bara. Armada Adaro kini melaut dalam situasi ombak yang baik sekali. Bisnisnya terus meningkat dan kini Boy dipercaya untuk memegang kendali Bursa Efek Indonesia (BEI). Nah, apakah pengangkatan ini berkaitan dengan lesunya pasar saham di Indonesia? Saya tidak tahu.. karena saya bukan pengamat saham apalagi ekonomi. Saya hanyalah penonton sepak bola. Saya hanya menemukan keterkaitan dan kesamaan antara dua kakak-beradik Thohir ini. Keduanya berada dalam posisi pemimpin dan keduanya sedang berkiprah dalam "kontes strategi". Saya pikir, hal tersebut cukup menginspirasi anak-anak muda yang berniat masuk ke kancah wirausaha. Badai ujian dan krisis, nyata menjadi sebuah tantangan bagi seorang nahkoda. Siapa pun nahkoda yang lolos dari badai, boleh jadi ia adalah pemimpin yang handal. 

Siapa lagi ya pengusaha-pengusaha Indonesia yang handal dalam menghadapi krisis? Anda tahu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline