Lihat ke Halaman Asli

Pilkada Kabupaten Morowali Tanpa Isu Sarah

Diperbarui: 11 Januari 2018   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Erik yunanto.jpg

Pilkada kabupaten morowali Tahun 2018 sudah semakin dekat di mana babak pertarungan politik praktis untuk memperebutkan kursi nomor satu di daerah sudah semakin panas, tidak hanya di dunia nyata kicauan di media sosial sudah saling serang. para bakal colon sudah mulai memepersiapkan strategi taktik dan partai politik untuk mengusung mereka untuk bertarung sebagai calon bupati morowali. Tim relawan pemenangan sudah mulai adu argumen untuk memenangkan salah satu kandidatnya.

Ketika mendekati pemilihan kepala daerah selalu timbul ketakutan yang di jaga bakal calon paupun pemilih yaitu permainan politik uang tetapi setelah pertarungan pemilihan kepala daera DKI Jakarta yang menjadi sorotan seluruh daerah, yang di mana pertarungan itu pertarungan yang di mainkan issu sarah.

Jangan sampai isu sarah  ini kemudian di gunakan strategi salah satu bakal calon kepala daerah morowali yang akan bertarung di 2018 tahun untuk memenagkan pilkada karena isu sarah seperti ini hanya merusak kebinekaan bangsa yang dapat memecah belah, bangsa indonesia yang di bangun atas dasar yang kokoh mempersatukan semua golongan yaitu pancasila yang mempersatukan semua suku,ras dan agama.

Sekiranya KPU sebelum metetapkan bakal calon untuk maju bertarung sebagai bakal calon kepala daerah terlebih dahulu memberikan Pemahaman pancasila yang di mana pancasila adalah pemersatu untuk menujuh masyarakat yang adil dan makmur tanpa ada penindasan manusia atas manusia dan negara atas negara.

Tentu kita dapat ketahui bersama bahwa negara ini di bangun bukan hanya satu suku saja, bukan pula di bangun salah satu agama saja tetapi seluruh kekutan  yang ada baik suku,ras dan agama dengan semagat persatuan nasional melawan penjajahan, jadi tidak ada alasan bagi salah satu calon untuk memainkan isu sarah karna tidak ada alasan memilih pemimpin berdasarkan suku,ras dan agama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline