kau rengkuh aku dalam bisu
kemudian kau hempaskan pada sepi
mendamparkanku pada luka tak bertepi
mengapa?
tanya itu kemudian hadir...
kau kekasihku!!!
tapi kau hadiahi aku luka
mengapa??
pertanyaan itu selalu terukir
kau kekasihku!!!
tapi kau biarkan aku berkubang nestapa