Lihat ke Halaman Asli

Kejelian Aguero, Profil Striker Oportunis‪

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1387301048221391947

Pecinta bola pasti sepakat bila Sergio "Kun" Aguero digolongkan sebagai striker komplet. Ketajamannya telah terbukti dengan lesakan 13 gol hingga pekan ke-16 EPL. Aguero disebut komplet karena selain tajam, dia pun dilengkapi skill individu mumpuni, kemampuan untuk bermanuver di wilayah pertahanan lawan, dan rajin menyisir kedua sisi lapangan, selain menusuk langsung ke pertahanan lawan. Skill tersebut didukung kualitas mental yang tidak dimiliki semua penyerang. Kepercayaan diri berpadu dengan ketenangan menjadikan mantan menantu Diego Maradona ini dingin sebagai seorang finisher yang menakutkan penjaga gawang lawan. Kekuatan mental juga ditunjukkan dengan sikap pantang menyerah, ulet, liat, dan mau bertarung dengan siapapun lawan yang dihadapi. Tak heran, walaupun bertubuh mungil untuk kategori pemain Eropa (172 cm), Aguero tetap disegani pemain lawan. Bukti paling sahih tentang ketangguhan fisik dan mental Aguero terlihat pada partai penentuan juara EPL dua musim silam. Terus bertarung selama 2x45 menit, penetrasinya pada menit 93 yang berujung gol hasil sepakan kaki kanannya mengakhiri laga dramatis sekaligus memeteraikan berlabuhnya trofi juara EPL di Etihad Stadium. Hal terbaru tentang ketajaman pria 25 tahun ini baru saya temukan malam ini saat menyaksikan kembali laga City vs Arsenal. Berniat mengisi waktu menunggu kepadatan lalu lintas Jakarta berkurang, saya justru terkesan oleh aksi Aguero yang menciptakan gol pembuka pada laga akhir pekan lalu. Proses terciptanya gol itu mungkin tidak menjadi perhatian banyak orang, minimal tidak diulas media. Perhatikanlah kejadian pada detik-detik menjelang terjadinya gol pada menit ke-13 itu, khususnya pada pergerakan Aguero. Gol tersebut berawal dari tendangan pojok. Aguero sadar, pemain lawan akan terpecah fokusnya antara mengantisipasi arah bola dan mengawal pemain lawan, biasanya dengan man to man marking. Aguero saat itu berada dalam pengawalan ketat Carl Jenkinson, full-back Arsenal. Keduanya berada tak jauh dari mulut gawang, sedikit ke sisi kanan gawang Arsenal. Perhatikan yang dilakukan Aguero. Dia tidak memperhatikan tendangan sudut yang diambil oleh David Silva. Fokusnya terarah ke wajah Jenkinson. Dia sadar, dari wajah dan pergerakan pengawalnya dapat diketahui apakah tendangan sudut telah dieksekusi atau belum. Dan, dia baru akan bereaksi ke arah bola [caption id="attachment_309418" align="alignleft" width="864" caption="Sergio Aguero, Striker Manchester City"][/caption] setelah itu. Momen beberapa detik itu ternyata berjalan sesuai skenario mantan pemain Atletico Madrid tersebut. Saat tendangan sudut diambil Silva, pandangan Jenkinson tertuju ke arah datangnya bola. Bek muda The Gunners itu sempat maju selangkah dan sekejap melepas perhatiannya dari Aguero. Momen itulah yang ditunggu Aguero yang langsung bergerak ke arah berlawanan dengan langkah Jenkinson. Sekejap ia telah lepas dari pengawalan pemain belakang lawan. Waktu sepersekian detik tanpa pengawalan itulah yang dimanfaatkan Aguero untuk menengok ke arah bola yang meluncur ke arahnya. Refleksnya yang cepat membuatnya mampu melepaskan tendangan terarah yang merobek gawang tim tamu. Gol itu pun menjadi pembuka gelontoran lima gol berikutnya yang dilesakkan rekan-rekan setimnya. Kualitas inilah yang membedakan Aguero dengan banyak striker lainnya. Ia berani berjudi dengan peluang sekecil apapun. Itulah yang menjadikan partner Lionel Messi sejak di Timnas Yunior Argentina ini tergolong oportunis. Namun, spekulasi itu tidak asal berharap pada kesempatan.  Oportunisme Aguero didasarkan pada kejelian untuk memperhitungkan peluang, didasari perhitungan rasional dan didukung skill dan refleks jempolan. Kejelian Aguero sebagai penyerang oportunis inilah yang patut dicontoh pemain-pemain Timnas Merah-Putih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline