Lihat ke Halaman Asli

Perapian

Diperbarui: 23 Januari 2024   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada kesunyian yang lapang
Kau temukanku disudut, memeluk dinginya sepi
Kau itukah adam?
Yang memungut kayu berserakan
Yang mengadu batu memercik api
Mencipta perapian

Diantara nyala api kita mulai berdialog
Saling memperkenalkan diri
Dan kau mulai mengalun nada, meraih jemari
Merengkuhku untuk mulai menari

Namun pada akhirnya kita kehabisan kayu
Menyisakan bara merekah merah
Berpendar temaram diwajahmu
Disana, dua bola matamu
Lekat menusuk, menggores relungku

Hingga tak ada lagi yang tersisa
Selain gulita yang nyata adanya
Dan kau mulai merakit kata
Mendendang kalimat perpisahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline