Lihat ke Halaman Asli

Film India, Oke Juga Lah!

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tertarik menulis artikel tentang film India karena membaca artikel di Kompasiana baru-baru ini yang mengatakan sebaliknya.

Beberapa film ini terakhir ini justru menunjukkan kelas dunia, seperti My Name is Khan, 3 Idiots, dan Taare Zameen Par (Like Star on Earth - 2007). Khusus untuk 2 film terakhir, ada bintangnya juga, yakni Aamir Khan.

Dulu, memang film India itu konotasinya kampung banget, tapi liat makna nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi dan 'warna-warni' gambar dalam film ini mengingatkan bahwa itu adalah ciri-ciri khas refleksi dari kebudayaan dan peradaban tinggi. Mereka punya ciri khas tersendiri yang tidak mengikuti arus film-film Hollywood.

Kekaguman akan film-film Bollywood juga karena tren cerita-nya tidak mengikuti tren yang sedang hot dari film-film Hollywood. Banyak film-film Bollywood yang bertutur cerita dari negeri mereka sendiri secara lugas dan jujur. Ini yang menarik karena Film-film Mandarin pun yang berasal dari cerita-cerita rakyat Tiongkok terbukti jauh lebih berhasil di bioskop2 ketimbang dari cerita yang mengadaptasi skenario film-film Hollywood. Jelas film-film Bollywood tidak hanya mencari uang semata tapi merupakan ekspresi budaya dari masyarakat di sana. Inilah yang pantas diteladani (kata : ditiru tidak sesuai)

Menanggapi budget film-film India yang cenderung mencari "murahan," jelaslah ketika kita menonton sebuah film, penggunaan teknologi bukanlah syarat utama bagus tidaknya sebuah tontonan. Dan, masalah pemandangan Swiss yang banyak terdapat dalam film-film India, sekali lagi penulis itu agak kecele karena dirinya mungkin belum pernah ke daerah-daerah India yang berbatasan langsung dengan pegunungan Himalaya.

Daerah-daerah India bagian Utara, seperti provinsi Jammu dan Kashmir, Laddakh, dll amatlah indah, lebih indah dari pegunungan Alpen di Swiss. Bahkan di daerah-daerah ini, banyak bentuk-bentuk perkampungan yang menyerupai daerah-daerah tanah perjanjian di Timur Tengah.

Well, ada pepatah : Tak Kenal, Tak Sayang. Dan memang itulah yang terjadi bila kita hanya melihat sesuatu dari sisi luar saja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline