Lihat ke Halaman Asli

Saat KMP dan KIH mencoba gaya "American Style"

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14144691131086502306

Kemarin ini Presiden Jokowi baru saja melantik seluruh jajaran Kabinet Kerja, kabinet ini menurut hemat saya termasuk kabinet yang sudah sesuai dalam hal pembagian kekuasaan (power sharing) dengan anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH), Kompetensi bahkan Keterwakilan perempuan yang terbesar sepanjang sejarah pembentukan kabinet, yakni 24% atau 8 (delapan) menteri. Pembentukan kabinet Presiden Jokowi diwarnai dengan pemisahan,  penggabungan, bahkan pembentukan nomenklatur kementerian baru seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipisahkan menjadi Kementerian Pendidikan dasar dan Menengah serta Kebudayaan dan Dikti dimasukan dalam nomenklatur Kementerian Ristek yang berdampak pada satu Direktorat Jenderal Pendidikan Dikti akan dibawah Kemenristek.  Selanjutnya adalah penggabungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kemen Pu dan Perumahan Rakyat. Dan Yang terakhir pembentukan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta perubahan nomenklatur Kementerian Sosial menjadi Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

[caption id="attachment_369931" align="alignnone" width="625" caption="Kabinet Kerja setelah meminta Pertimbangan DPR, KPK dan PPATK (news.detik.com)"][/caption]

Pemisahan, Penggabungan serta Pembentukan kabinet ini sudah atas Pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), hal ini disebabkan karena DPR akan menyesuaikan Alat kelengkapan (Komisi dan Badan) yang bernaung dibawahnya. Hal yang menarik adalah karena Pimpinan DPR saat ini seluruhnya adalah anggota Koalisi Merah Putih (KMP) yang menajdi oposisi bagi Presiden Jokowi dan penguasa di Legislatif saat ini dikuasai oleh Koalisi Merah Putih dengan komposisi sebagai berikut:

[caption id="attachment_369928" align="alignnone" width="603" caption="Komposisi DPR (twitter.com)"]

1414468872515949292

[/caption]

Koalisi Merah Putih:

1.Golkar: 91 Anggota

2.Gerindra: 73 Anggota

3.Demokrat: 61 Anggota

4.PAN: 49 Anggota

5.PKS: 40 Anggota

Total: = 314 Anggota

Koalisi Indonesia Hebat

1.PDI-P: 109 Anggota

2.PKB: 47 Anggota

3.PPP: 39 Anggota

4.Nasem: 35 Anggota

5.Hanura: 16 Anggota

Total = 246 Anggota

Penguasaan Parlemen oleh KMP bisa menjadi Plus Minus bagi Pemerintahan 5 Tahun ke-depan. Kelebihannya yakni Alat Kelengkapan yang jika nantinya dikuasai oleh KMP di DPR bisa menjadi kabinet bayangan bagi kabinet Presiden Jokowi. Dengan adanya kabinet bayangan yang terdiri dari para Ketua Komisi dan Kepala Badan yang bernanung di bawah DPR yang jika menurut hemat saya bisa dianggap sebagai Menteri dalam Jabatan Eksekutif, maka nantinya setiap kebiajakan baik itu Peraturan Perundang-Undangan maupun Pengganggaran nantinya bisa terlihat oleh masyarakat yang manakah yang lebih pro rakyat antara Eksekutif (KIH) ataukah Mayoritas Legislatif yang dipimpin oleh KMP. Selanjutnya jika diperbolehkan untuk berhusnuzhon, KIH maupun KMP akan bisa dipastikan untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat), hal ini didasari oleh Sistem Perpolitikan sudah mendekati American Style dalam merebut hati pemilih tahun 2019. Dimana penguasaan Parlemen hanya diisi oleh dua kelompok KIH dan KMP, sehingga kedua belah pihak pasti akan mendekati pola moderat yang lebih mendekatkan diri pada keterbukan dan dinamika yang ada dimasyarakat. Dengan adanya pola baru tersebut semakin menguntungkan bagi masyarakat karena tinggal memilih antara dua kelompok yang ada di perpolitikan saat ini. Akan tetapi American style yang terjadi di perpolitikan tanah air juga membuat beberapa kali keadaan politik Indonesia menjadi memanas, hal ini dimulai dari Pengesahan UU MD3 sampai ke Pemilihan Ketua MPR dan sepertinya akan berlanjut ke arena Pemilihan alat kelengkapan dewan. Hal ini mengakibat beberapa kali kurs dollar maupun IHSG menjadi anjlok.

Semoga dengan adanya kesadaran masing-masing pihak dan tekad untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan dengan American Style yang terjadi saat ini bisa membuat dua Kelompok bisa mengutamakan Keutuhan Bangsa dan seluruh Elemen bangsa bisa bekerja dengan kondusif untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean yang akan dimulai secara perlahan sejak 1 Januari 2015 dan diimplementasikan penuh pada 1 Januari 2016 sehingga ibu pertiwi tidak perlu bersusah hati kembali dengan air mata yang berlinang karena dengan semangat berbakti untuk menggembirakan ibu pertiwi kami segenap  Bangsa siap memimpin murid-murid terdahulu seperti Malaysia, Tahiland, Singapura maupun Vietnam, sehingga menjadi Indonesia Hebat dan disegani sebagai Macan Asia kembali. Selamat Kerja!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline