Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki ribuan pulau dengan paket lengkap kekayaan sumber daya alam (SDA) di dalamnya. Sebagai negara agraris yang memberikan pengaruh paling kuat bagi perkembangan serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia, bidang pertanian patut dijadikan sebagai prioritas serta perhatian utama negara bagi kepentingan bersama bahkan dalam masa mewabahnya virus COVID-19 ini.
Hal tersebutlah yang membuat Indonesia harus membenahi pola pemberdayaan di bidang pertanian jika memang ingin meningkatkan kualitas serta taraf hidup masyarakat yang nantinya juga akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi.
Upaya yang dilakukan Pemerintah akan sia–sia apabila partisipasi dan kontribusi dari kalangan masyarakat dan pejabat daerah masih kurang tertarik dan enggan untuk ikut bekerjasama menangani permasalahan utama negara saat ini. Padahal jika dikaji ulang, sektor pertanian dapat menjadi peluang untuk Indonesia dalam mengurangi kegiatan impor demi memenuhi kebutuhan pangan nasional, khususnya di masa pandemi COVID-19 ini.
Namun apakah peluang tersebut masih berlaku jika nasib para petani masih berada dibawah perpanjangan tangan pemerintah dalam kesigapannya memberantas masalah dan mencari solusi?
Pandemi COVID-19 dan Dampak Yang Diberikan
Corona virus disease 2019 atau yang lebih dikenal sebagai COVID-19 merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan terinfeksinya 90.308 orang per tanggal 2 Maret 2020. Virus ini bermula di Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus yang merupakan virus RNA strain tunggal positif ini menginfeksi saluran pernapasan.
Pengambilan swab tenggorokan dan saluran pernapasan menjadi dasar penegakan diagnosis COVID-19. Merebaknya virus ini keberbagai negara termasuk Indonesia, secara langsung ataupun tidak langsung memberikan dampak pada hampir keseluruhan sektor yang ada.
Hingga saat ini masih belum ada satupun negara yang mampu dan berani mengklaim bahwa negaranya menemukan metode pengobatan dengan akurasi tingkat tinggi dalam proses pengobatan pasien. Hanya berbagai kiat serta panduan yang sampai saat ini masih sering digaungkan oleh pemerintah bagi penduduknya untuk tetap menjaga protokol kesehatan terutama ketika sedang berada di luar ruangan maupun saat berada di keramaian.
Pro dan kontra tentang keberadaan virus corona dikalangan masyarakat pun membuat penanganan virus ini semakin sulit untuk diatasi apalagi dimusnahkan. Kurangnya pengedukasian dari pihak terkait kepada masyarakat menjadi salah satu faktor dari gigihnya sebagian masyarakat Indonesia yang berpendapat bahwa keberadaan COVID-19 hanyalah bualan dan trik politik semata.
Padahal faktanya virus ini benar–benar ada, bahkan jika dibiarkan terus menerus virus ini akan memberikan dampak yang lebih luas lagi hingga pada titik terendah dan akan berakibat pada pembengkakan hutang negara.