[caption caption="Orang hilang. Foto: Lipsus Kompas Cetak"][/caption]Namanya Dokter Dyah Ayu Wulandari, 28 tahun. Alamat di Perum Gentan Wiyata, Sukoharjo, Solo. Dokter Wulan menghilang bersama suaminya Tri Anggoro Yusrin dan anak bayi mereka Alvin Maheswara yang berusia 4 bulan. Dokter Wulan diketahui menghilang pada 12 Desember silam ketika ibunya gagal menghubungi dua nomor telepon selulernya.
Esoknya Bu Eni, ibu dari Dokter Wulan, menyuruh seorang kenalan mendatangi rumah anaknya. Rumah dan klinik kosong. Bu Eni cuma mendapatkan 16 halaman tulis tangan Dokter Wulan beserta sebuah buku berjudul "Memahami dan Menyikapi Tradisi Tuhan, Kebangkitan yang Dibenci Tapi Dirindukan" Buku yang ditulis oleh Ahmad Mesiyyakh ini dicetak pertama kali pada Maret 2008 oleh Penerbit Dermaga Wacana Pustaka Indonesia.
Dokter Wulan menulis: 'Wulan dan Mas Anggoro mulai sekarang mau hidup mandiri dan hidup berdasarkan agama yang bener sesuai tradisi Tuhan. Wulan dan Mas Anggoro pingin jadi orang tua yang bener buat Alvin...., sesuai ajaran Tuhan.' Menurut Bu Eni, puterinya tersebut sudah aktif di kegiatan sosial Gafatar sejak kuliah di Universitas Islam Indonesia di Jogyakarta. Bu Eni mendukung kegiatan sosial puterinya yang sering membantu pengobatan di daerah-daerah dan aktif memberikan penyuluhan medis.
Bahkan saking aktifnya dan berjiwa sosial, Dokter Wulan sudah memimpin kegiatan sosial di Gafatar Jawa Tengah. Bu Eni mengaku saat aktif di Gafatar tahun 2011, belum terlihat perubahan perilaku Dokter Wulan. Perubahan mulai terlihat ketika Dokter Wulan menikah pada tahun 2013. Bu Eni menduga anak mantunya yang memboyong putrinya ini ke Kalimantan. Lokasi Kalimantan diketahui dari mulut besannya. Si besan dipamiti anaknya (suami Wulan), katanya mau pindah ke Kalimantan. Pagi ini Bu Eni mengabarkan bahwa kemungkinan besar putrinya sudah berganti nama dan penampilan sehingga polisi sulit melacak.
Menurut saya, jika selama ini media mengaitkan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dengan Ahmad Mussadeq boleh jadi media telah keliru karena ajaran Ahmad Mussadeq berbeda dengan apa yang ditulis oleh Ahmad Mesiyyakh, yang menginginkan sebuah komunitas baru yang terpisah dari dunia yang ada sekarang ini. Ahmad Mesiyyakh menuliskan isi buku "Tradisi Tuhan" dengan merujuk berbagai buku dan mencomot sana sini ajaran Yahudi, Kristen dan Islam. Nama Mesiyyakh yang dipilih, menurut saya karena Mesiyyakh mengganggap dirinya adalah Mesias (tulisan dalam Bahasa Indonesia) atau Messiah (Inggris) atau dalam Bahasa Ibrani ditulis Ha'Mashiach.
Bagi orang Kristen, nama Yeshua Ha'Maschiach adalah nama Yesus dalam Bahasa Ibrani (nama asli Yesus, karena Yesus terlahir sebagai orang Yahudi). Arti kata Maschiach adalah "DIA Yang Diurapi Tuhan". Kelihatan sekali jika Ahmad Messiyakh memposisikan dirinya sebagai keturunan Ismael (Yesus Sang Mesias adalah keturunan Ishak-Yakub-Yehuda-dst). Dalam buku "Tradisi Tuhan" dimuat silsilah keturunan Ismael yang dikutip entah dari mana. Silsilah Ismael dan Ishak memang ada dalam Alkitab, bedanya jika Ismael hanya silsilah dari Abraham saja, sedangkan Ishak silsilahnya dari Adam hingga Abraham dan seterusnya.
Kelihatannya Dokter Wulan percaya pada tahun 2024 sesuatu yang luar biasa akan terjadi, di dalam buku yang ia tinggalkan untuk orang tuanya ada sebuah tanda tanya dekat angka 2024. Jika orang Kristen percaya Mesias akan datang untuk kedua kalinya, sedangkan orang Yahudi percaya kedatangan Mesias yang akan terjadi itu merupakan kedatangan yang pertama, maka apa yang akan terjadi pada 2024? Apa yang didoktrin oleh Ahmad Mesiyyakh kepada pengikutnya sehingga mereka mulai memisahkan diri dari "dunia keseharian mereka"?
Apakah Ahmad Messiyakh percaya mesias dari keturunan Ismael akan datang pada tahun 2024 dan mereka mau menyambutnya secara khusus di sebuah tempat yang tak diketahui orang lain kecuali pengikutnya? Boleh jadi, jika keinginan mereka hanya untuk membentuk komunitas yang bertapa menanti "mesias" Gafatar tidak terlalu merisaukan. Namun jika komunitas ini lalu melatih diri untuk berperang, nah inilah yang menimbulkan kecemasan.
Di dalam salah satu halaman buku "Tradisi Tuhan" ditulis "menjadi suatu pertanyaan besar jika ada orang yang ingin menegakkan aturan tuhan tetapi alergi terhadap perang".
Nah itu dia....perang! Jika ini yang sedang disiapkan oleh Gafatar, sudahkan intelejen mendeteksi keberadaan mereka? []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H